Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Seorang Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Batik, Jangan Sampai Punah

2 Oktober 2020   12:08 Diperbarui: 2 Oktober 2020   12:19 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal 2 Oktober telah ditetapkan sebagai hari Batik Nasional. Tentunya ini adalah kebanggaan bagi para pengrajin, pengusaha dan segenap unsur yang terlibat baik langsung maupun secara tidak langsung dalam dunia perbatikan di Indonesia. Selain sebagai kebanggaan, juga sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap mereka selaku penjaga salah satu situs budaya negara kita. 

Corak batik telah diaplikasikan ke berbagai bentuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Secara umum terkait dengan fashion. Hampir di seluruh penjuru negeri ini, produk pakaian batik telah melanglang buana hingga pelosok. Batik telah menjadi simbol kebahagiaan di berbagai event dan kegiatan masyarakat. Produk batik hampir selalu hadir di setiap kegiatan yang dilangsungkan baik pemerintah, swasta hingga masyarakat di pedesaan. Ya, secara langsung produk batik adalah salah satu produk paling ramah kantong masyarakat.

Di momentum Hari Batik Nasional ini, semoga produk batik Indonesia makin maju, bukannya tergerus oleh modernisasi. Saya paling mendukung jika pengrajin tradisional batik ini membuka pelatihan bagi masyarakat sekitar agar produk batik tradisional tetap abadi sepanjang masa. Jangan sampai, batik tradisional lama kelamaan menyusut pengrajinnya oleh karena terlindas oleh produk dengan teknologi modern. Jika produk batik tradisional menghilang, apalagi sampai punah, maka secara tidak langsung nilai-nilai budaya, simbol budaya, warisan nenek moyang kita juga akan mengalami kepunahan.

Pemahaman saya, produk batik tidak asal dibuat. Produk batik membawa pesan kekayaan tiada taranya dari pendahulu kita. Setiap corak, setiap motif yang ada, pasti membawa pesan tertentu. Walaupun secara nilai ekonomis, produk batik tradisional cenderung lebih mahal dari pada batik modern. Tapi, selaku konsumen, marilah mendukung produk asli warisan negeri ini. 

Kalau bukan kita yang menjaga warisan batik ini, siapa lagi. Jangan sampai kita terbuai batik modern, produk batik kita justru dicaplok oleh negeri tetangga sebagai warisan budaya mereka. 

Mari jaga, pertahankan dan banggakan produk batik tradisional negeri kita. Cintai batik maka ia akan memberi corak keabadian dalam jiwa kita.

SELAMAT HARI BATIK NASIONAL

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun