Mohon tunggu...
Oviana Tri Pramesti
Oviana Tri Pramesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Full Time Student

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ritual Seblang Banyuwangi

2 November 2021   06:52 Diperbarui: 2 November 2021   06:59 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyuwangi merupakan salah satu kota yang berada di Jawa Timur. Tepatnya, Banyuwangi adalah kabupaten yang terletak di bagian paling ujung timur pulau Jawa. Di sebelah utara, Banyuwangi berbatasan dengan Kabupaten Situbondo, sedangkan pada bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso. Selain itu, Kabupaten Banyuwangi juga berbatasan dengan Selat Bali di bagian timur. 

Sehubungan berbatasan dengan Selat Bali, Kabupaten Banyuwangi memiliki satu pelabuhan yaitu Pelabuhan Ketapang yang merupakan jalur utama sebagai penghubung antara Pulau Jawa dan Pulau Bali. Meskipun berada di bagian paling ujung timur Jawa, Banyuwangi merupakan kabupaten terluas yang ada di pulau Jawa, yaitu luas wilayahnya mencapai 5.782,50 km. Bahkan luas wilayah Kabupaten Banyuwangi melebihi luasnya Pulau Bali. Hebat bukan? 

Selain menjadi kabupaten dengan wilayah terluas di Pulau Jawa, Kabupaten Banyuwangi juga memiliki banyak destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Bisa dibilang Kabupaten Banyuwangi lengkap dengan wisata-wisata alamnya. Terdapat gunung dengan blue fire-nya yaitu Gunung Ijen, terdapat banyak pantai indah dan bersih, memiliki dua taman nasional, dan masih banyak lagi. 

Selain itu, Banyuwangi juga terkenal dengan masyarakatnya yang masih kental dengan tradisi lama bahkan mistis. Bahkan Banyuwangi juga disebut dengan Kota Santet, terdengar menakutkan bukan? Padahal kenyataannya tidak semenakutkan itu, hehe. Karena masih kental dengan tradisi lamanya, banyak juga ritual-ritual di Banyuwangi yang menarik perhatian para wisatawan. Salah satunya adalah Ritual Seblang atau Tari Seblang. 

Ritual Seblang merupakan ritual yang dirayakan dengan tarian sebagai sarana untuk bersih desa dan menolak bala, serta mengucap syukur. Ritual Seblang merupakan tradisi adat oleh suku Osing Banyuwangi dan hanya dilaksanakan di dua desa, yaitu Desa Bakungan dan Desa Olehsari. 

Karena terdapat dua jenis Seblang, keduanya juga miliki beberapa perbedaan, di antaranya adalah perbedaan pada waktu pelaksanaan, penari Seblang, dan beberapa aksesoris yang dipakai oleh penari Seblang. Ritual Seblang Olehsari dilaksanakan setelah hari raya Idul Fitri, sedangkan Seblang Bakungan dilaksanakan setelah Idul Adha. 

Penari pada Ritual seblang Olehsari merupakan perempuan yang masih perawan, sebaliknya, pada Ritual Seblang Bakungan penarinya merupakan perempuan yang sudah berumur 50 tahun ke atas atau perempuan yang sudah menopouse. Meskipun memiliki perbedaan pada penarinya, namun pada kedua Ritual Seblang ditarikan oleh penari yang dirasuki roh leluhur. 

Penari Ritual Seblang pun tidak dipilih secara asal, namun penari dipilih oleh seorang gambuh (pawang) yang mendapat utusan dari supranatural, serta penari Seblang harus seseorang yang memiliki hubungan darah atau keturunan dengan penari sebelumnya. Busana dan aksesoris yang dikenakan oleh penari Seblang Olehsari dan Seblang Bakungan memiliki beberapa perbedaan. 

Pada Seblang Olehsari, omprog atau mahkota yang dipakai penari terbuat dari pelepah pisang yang di suwir-suwir, lalu pada bagian atas omprog diberi bunga segar yang diambil dari kebun atau tempat sekitar pemakaman, serta pada bagian tengah depan omprog diberi kaca kecil. Baju yang dipakai pada Seblang Olehsari berwarna dominan hijau dan kuning. Sedangkan, pada Ritual Seblang Bakungan, omprog terbuat dari kain kafan yang disuwir, lalu pada bagian atas diberi bunga kuburan. Baju pada Ritual Seblang Bakungan berwarna dominan kuning kemerahan. Musik pengiring pada Ritual Seblang cukup simpel, yaitu terdiri dari satu kendang, satu gong, dan dua buah saron. Pada Ritual Seblang Olehsari diberi tambahan biola sebagai pengiring musik. 

Walaupun ritual ini sangat sakral dan berbau mistis, tetapi ritual ini dapat ditonton oleh para wisatawan karena banyak adegan-adegan lucu yang ditampilkan oleh penari Seblang. Jika ingin menyaksikan Ritual Seblang Olehsari yaitu tepat tujuh hari setelah hari raya Idul Fitri dan apabila ingin menyaksikan Ritual Seblang Bakungan yaitu tepat tujuh hari setelah hari raya Idul Adha. Ritual ini dilaksanakan selama tujuh hari, sehingga apabila tidak bisa menyaksikan hari pertama ritual, bisa menyaksikan pada hari kedua atau hari-hari berikutnya. 

Dengan demikian Ritual Seblang merupakan ritual tahunan yang dilaksanakan oleh Suku Osing Banyuwangi. Ritual ini layak untuk ditonton dan diperkenalkan kepada khalayak massa. Banyuwangi pun juga sudah ditunjuk menjadi salah satu kota pariwisata di Indonesia. Sebagai generasi muda, mari bekerja sama untuk mengembangkan dan memajukan pariwisata Indonesia agar bisa dilihat juga oleh mata internasional. Yuk! Berwisata ke Kota Banyuwangi, dijamin ngga nyesel! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun