Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sensasi Syahrini Vs Anies Baswedan Soal Kata

19 Oktober 2017   12:07 Diperbarui: 20 Oktober 2017   01:00 3556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan 2017 - 2022 bersama Wakil Guberur DKI Jakarta Sandiaga Shalahuddin Uno (tribunnews.com)

Tentu saja Tuhan tidak suka dan tidak terima utusanNya dimaki dan dijelekkan seperti itu walaupun hanya ejekan dengan kata-kata, lalu Tuhan pun menurunkan ayat 104 Al Baqarah yang intinya meminta para sahabat untuk mengganti kata raa'ina  menjadi unzhurna,kata yang sama artinya dan lebih baik.

Nah, itulah sebabnya Tuhan menyuruh para sahabat menukar perkataan raa'ina  dengan unzhurna.

Namun demikian, ayat itu jangan hanya dimaknai secara khusus pada kata sesuai ayat itu dan sebab turunnya (raa'ina  dan unzhurna), namun berlaku secara keseluruhan kata, frasa atau bahkan kalimat yang kita gunakan dalam berbahasa. Apapun bahasa yang kita gunakan jika diduga kata tersebut berkonotasi negatif, ganti yang sama artinya dan lebih baik dengan tidak mengubah arti apa yang dimaksud.

Tuhan aja care  terhadap kata. Dari ayat itu, kita mengetahui bahwa  Tuhan memperingatkan bahkan memerintahkan kita untuk hati-hati menempatkan kata pada suatu kalimat pada konteks yang tepat karena terkait sejarah atau asal muasalnya. Apabila diduga kuat sebuah kata, frasa, bahkan kalimat dalam komunikasi pergaulan atau resmi akan menyinggung lawan bicara atau pihak lain hendaklah menggunakan kata lain yang setara untuk menghindarkan kesalahpahaman, melukai hati, ketersinggungan atau bahkan memecah belah persatuan bangsa.

Beliaunyah, Anies Rasyid Baswedan adalah salah seorang pemimpin di Indonesia, berpendidikan tinggi, beliau adalah mantan rektor suatu lembaga pendidikan terkenal di Jakarta, juga beliau adalah  ex-menteri pendidikan Republik Indonesia, bahkan sekarang menjabat Gubernur DKI Jakarta. Tentu seharusnya mengetahui peringatan Tuhan tersebut, selain sejarah kata pribumi yang menimbulkan polemik itu.

Cek and ricek, gitulah istilah jaman now.

Jadi, kata pribumi dalam pidato itu sebaiknya diganti menjadi warga negara Indonesia.

-------mw-------

Sumber Bacaan

1. Bintang

2. Tempo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun