Lewis A Coser Sosiolog yang mengenalkan safety valve dalam teori konflik dipastikan akan sedih. Para pelajar justru mencari konflik dan membuat safety valve dengan surat perjanjian. Sungguh tidak bisa diterima dengan akal sehat ketika nyawa manusia melayang dianggap layangan putus. Mati sudah, seenteng layangan putus, ya sudah.
Kegiatan olah raga pelajar sebenarnya bisa menjadi safety valve. Eksistensi mereka ditunjukkan dengan latihan keras, sekeras letupan emosi mereka yang katanya meledak-meledak sebagai remaja. Hasil latihan bisa dilihat dari Popda kecamatan dan seterusnya. Buanglah prestasi menang kalah. Hormatilah usaha, kebersamaan menjaga marwah olah raga satu sama lain.
Kenakalan, kejahatan remaja tidak akan pernah habis. Evolusi akan terjadi. Paling tidak harus ada yang perhatian dengan kasus ini. Mari menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan. Menyelamatkan generasi agar menjadi lebih baik dan menjaga kehormatan serta kemanusiaan.
Apakah kekerasan sudah menjadi budaya adiluhung dibandingkan tepo seliro dan menjaga nyawa sesama manusia? Sebuah pertanyaan mendasar sebagai makhluk pelajar yang berpikir.
Seorang ibu suatu waktu menjelang natal menonton film The Blind Side di sebuah hotel. Libur tahun baru malah nonton sampai tiga kali film yang dibintangi oleh Sandra Bullock ini. Perempuan yang nonton sampai empat kali The Blind Side,  cuma ingin bilang ke ketiga anaknya dan satu anaknya yang ada di surga. "Setiap anak itu memiliki keluarga. Setiap keluarga harus melindungi anggotanya. Berbuat kebaikan itu melintasi suku agama dan ras. Berbuat baik itu membahagiakan dengan mendukung anggota keluarga ke puncak prestasinya".
MacFarland USA yang dibintangi Kevin Costner merupakan film pahlawan lokal pada tim lari SMA di sebuah kota pertanian. Konflik dan mimpi serta rasa putus asa dan kesakitan ketika berlatih menunjukkan prestasi diraih bukan dengan mudah. Butuh pengorbanan dan dukungan semua pihak.
Tulisan sederhana ini memang tidak menyelesaikan masalah klitih dan juga tawuran antar geng pelajar. Apalagi mau mendokumenterkan klitih dan duel ksatria. Tidak. Tulisan ini hanya untuk mengingatkan kalau klitih, tawuran antar geng yang berevolusi tidak saja dengan janjian melalui media sosial tetapi juga melindungi tawuran dengan surat perjanjian, itu ada dan terjadi.
Mari bersama untuk menghentikan para ksatria kebablasan ini. Paling ditakuti adalah jatuhnya korban yang titdak tahu apa-apa, salah waktu dan tempat ketika bentrok ksatria terjadi. Korban tidak tahu apa-apa dengan perjanjian.
Mari merenung. Mari berbuat kebaikan hai para pemangku kepentingan, keluarga dan juga orang-orang yang peduli.
Salam Kompal