Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Jalan Tol Bukan Tempat "Bunuh Diri" Berbayar

7 November 2021   10:44 Diperbarui: 7 November 2021   11:38 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tol Palindra. Foto: Dona

Judulnya. Hiiii. Jalan tol bukan tempat "bunuh diri" berbayar. Fakta kecelakaan demi kecelakaan terjadi di jalan tol sebagian besar merengut nyawa sopir ataupun penumpangnya.

Dulu bagi para penglaju, pekerja Senin-Jumat (SeJu) yang harus menempuh Palembang-Lahat 250 km PP ada begitu banyak drama di jalan. Waktu itu lagi ramai-ramainya truk batubara yang membikin macet Jalur Lintas Sumatra. Jalan tol Palembang-Indralaya sudah dalam proses pengerjaan.

Begitupun ketika kerja harus bertambah jauh lagi, penglaju SeJu, Palembang-Pagaralam 298 km. Di jalan ada tambahan drama tanah longsor di jalur Lahat-Pagaralam. Hujan mesti super hati-hati.

Bersyukur kini Palembang, sudah bisa menikmati Jalan Tol Palembang-Indralaya. Panjangnya hanya 22 km tetapi itu alternatif yang sangat membantu ketika ruas jalur nontol Palembang-Indralaya sedang padat atau sedang ada Lakalantas.

Menikmati jalan tol memang harus tahu diri. Sudah pasti dan ini yang ada di alam bawah sadar para pengemudi di tol, jalan tol adalah jalan bebas hambatan dan bisa injak gas maksimal. Jarang ada yang mau mematuhi batas maksimal kecepatan di tol luar kota 100 km per jam. Jarang juga yang tahu diri kondisi kendaraan mulai dari ban dan performa mesin sampai rem.

Injak gas. Bahkan ketika baru pertama kali mencoba Tol Palindra, subuh itu hampir terpental karena abai dengan rambu. Bisa jadi subuh maut bagi kami bertiga. Untunglah akhirnya tahu diri dan lebih memilih untuk selamat.

Bisa jadi kami mati karena kelalaian kami. Teman yang nyetir injak gas saking senangnya melaju. Rekannya tidak mengingatkan.  Kami pun bunuh diri berbayar. Bunuh diri tidak direncanakan di jalan tol.

Masuk tol itu harus tahu kondisi kendaraan. Ban harus masih layak, begitupun dengan kondisi rem. Sabuk pengaman adalah prioritas penting yang harus dikenakan baik di bangku depan maupun bangku tengah.

Jadi kalau ada mobil yang mengingatkan untuk memasang sabuk pengaman jangan diabaikan. Lampu sabuk kedap kedip jangan cuek. Sabuk dipasangkan tapi tidak pada tubuh pengemudi atau penumpang. Ini sering kejadian dan sering dilakukan. Tak perlu debat lagi soal banyak orang abai soal sabuk pengaman ini.

Humor-humor soal keselamatan dan masa depan harus dilontarkan untuk saling mengingatkan. Paling tidak menyadarkan teman yang mengemudi untuk mengurangi injakan gas dan konsentrasi melihat jalan di depan.

"Anakku masih kecil-kecil. Aku masih pengen lihat anak lulus kuliah. Masih oi nak nimang cucung".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun