Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Parpol, Capres dan Lobi Pilpres Dimulai

6 Juni 2021   12:20 Diperbarui: 6 Juni 2021   16:48 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
OtnasusidE I Dibuat dengan www.postermywall.com

Pilpres 2024 direncanakan tanggal 28 Februari 2024. Dasar dukungan Nyapres adalah Pemilu 2019. Walaupun rencana Pilpres belum final tetapi itu adalah hasil konsinyering KPU, Badang Pengawas Pemilu, Kementrian Dalam Negeri dan Komisi II DPR (1).

Tanggal tersebut belum diketok palu tetapi dalam konsiyering sudah disepakati, tinggal KPU saja mengajukan secara resmi melalui rancangan peraturan KPU ke DPR. Rancangan itu mulai dari proses persiapan Pemilu, pendaftaran Parpol, masa kampanye, pencoblosan dan penghitungan serta penetapan presiden dan wakil presiden.

Ini merupakan tahap akhir dari Pilpres dan Pileg serta Pilkada (provinsi dan kabupaten/kota) serentak. Tahapan panjang sudah dilalui agar energi tidak terbuang percuma hanya untuk mengurusi demokrasi pemilihan langsung. Pilkada beberapa waktu lalu sebelum proses serentak di sebuah provinsi bisa dilakukan setahun tiga kali untuk Pilkada kabupaten/kota. Ini jelas menyita sumber daya, belum lagi kalau terjadi konflik antar pendukung.

Kerugian tidak hanya harta benda tetapi bisa juga nyawa. Harga yang harus dibayar atas nama demokrasi. Padahal sebenarnya nyawa demokrasi adalah suara rakyat terbanyak. Pemaksaan kehendak dan cara-cara curang yang bisa dibuktikan, jelas tidak bisa ditolerir. Saluran penyelesaian harus netral dan tegak lurus atas nama undang-undang.

Bagi para pendukung, simpatisan garis lucu dan garis keras bersiaplah. Bersiaplah dengan rencana A, B dan C bahkan D. Perhitungan yang mungkin adalah Pandemi Covid 19 masih terjadi. 

Bila masih maka pola sosialisasi dan pola kampanye tradisional tidak akan efektif dan korban jiwa akan terengut karena terpapar Covid 19 kalo tetap memakai cara sosialisasi dan kampanye tradisional.

Kreatifitas dan daya tahan serta kesetiaan terhadap Capres diuji. Mereka yang tidak kreatif pasti akan tertelan bumi. Kreatif menyampaikan program dan juga track record dari Capres harus disampaikan ke publik.

Aturan Pilpres harus dibaca. Jangan sampai tidak dibaca. Nanti gelagapan karena salah atau tidak tahu aturan. Kalau begitu kan gawat.

Sektarian

Dengan kondisi ini lobi tingkat tinggi antar Parpol dipastikan akan mulai diintensifkan. Masih lama memang, tetapi lobi jangan sampai kendor. Setiap Parpol yang terlambat lobi bakal kedodoran menjelang akhir ketika koalisis Parpol mulai terbentuk.

Blunder politik diharapkan tidak terjadi karena kalau sampai terjadi kemenangan sudah pasti akan sulit dicapai. Walaupun sebenarnya blunder-blunder yang terjadi tidak sengaja dilakukan oleh Capres yang diusung.

Politik sektarian pasti akan dihindari dalam bangsa yang majemuk ini. Seluruh peserta diyakini tidak mau menjual sektarian tetapi politik sektarian memiliki kemungkinan terjadi. Bisa jadi kampanye sektarian tidak dilakukan oleh Parpol pendukung ataupun oleh underbow resmi pendukung Parpol tetapi oleh lone wolf simpatisan. Bahaya memang tetapi kemungkinan besar itu pasti terjadi. Bawaslu harus tegas dalam menegakkan aturan.

Polisi Siber dipastikan akan patroli di dunia maya. Mereka yang main fitnah tidak sesuai fakta atau kampanye hitam serta memainkan isu sektarian akan berhadapan dengan Polisi Siber yang dipastikan akan terus memantau Medsos selama 24 jam.

Pertempuran

Bagi yang ingin Nyapres baik secara halus maupun secara terang-terangan dipastikan sudah mulai menyusun kekuatan. Kalau tidak disusun dari sekarang kemungkinan tidak akan terpantau oleh para surveyor baik yang sudah terbukti integritasnya maupun surveyor yang baru.

Boleh saja cuek dengan alasan Pilpres masih lama. Waktu berjalan cepat. Semua orang yang ingin ataupun berniat Nyapres jelas sudah memasang strategi. Kalau cuek nanti dicuekin sakit hati dong.

Pertempuran kali ini sangat keras.  Para pemain lama pasti ingin mencoba kembali. Para pemain baru jelas ingin menunjukkan eksistensinya.

Luka lama mau atau tidak dipastikan akan dibuka kembali. Jadi butuh daya tahan. Butuh mental yang sangat kuat.

Ada pernyataan, jago di dunia maya belum tentu jago di dunia nyata. Boleh jadi demikian tetapi bisa jadi tidak demikian. Perubahan besar sudah terjadi di masyarakat. Kali ini mesti jago dua-duanya. Tidak bisa jago di dunia maya tetapi meninggalkan pergerakan di dunia nyata. Kalo itu terjadi,  pasti kalah.

Politik transaksional program yang menyentuh masyarakat dipastikan akan menjadi patokan para pemilih. Para pemilih sudah ditempa oleh dua kali Pilpres yang keras. Pemilih jelas akan realistis, "aku dapat apa?".

Bersiaplah lobi Parpol. Bersiaplah lobi antar Parpol. Bersiaplah pula calon-calon agar dilirik oleh Parpol. Pertarungan akan segera dimulai karena tanggal rencana sudah ditetapkan.

Salam Kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun