Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Cinta untuk Cinta

3 Agustus 2019   09:49 Diperbarui: 3 Agustus 2019   09:50 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Pasir Padi Pangkal Pinang I Foto: OtnasusidE

Selamat pagi Cinta.

Semoga sehat selalu dan penuh kebahagian. Jangan pernah lupa untuk berolahraga. Kalau lupa ya berolahragalah di rumah. Cuci, masak, dan ngepel setiap hari Sabtu dan Minggu.  Eh,  jangan lupa diramein dengan tiga mata yang menggemaskan itu.

Cinta, kamu itu lucu. Sepanjang perjalanan hidupmu penuh warna. Walau demikian, semua kau jalanin dengan satu prinsip yang penting lolos. Buktinya kau lolos terus dan pada satu titik terkadang kau lepaskan karena menurutmu hal tersebut sudah tidak  worth it.

Cinta pada suatu waktu kau pernah berkata padaku, "kalau hidup itu cobaan  galo".  Seorang bayi saja ketika baru lahir saja sudah bermasalah. Dan waktu itu aku belum  ngeh.  

Ketika kau jelaskan mengenai seorang perempuan dengan bayinya yang tidak bisa disusui karena ASI tak keluar barulah aku mengerti. Cuma kau dengan kalemnya bilang beri air tajin. Sesekali kasih gula aren. Jangan lupa ibunya jaga kesehatan dan kebersihan.

Anak itu kini sudah besar dan setiap kau melanglang menjejaki kenangan ibu-ibu dan bapak-bapak serta anak-anak selalu menyambut. Secara berkelakar aku sampaikan, "wah kalau kau nyalon anggota DPRD pasti sukses". Kau menjawabnya dengan tertawa.

Cinta, kau punya kehidupan yang tersembunyi. Bahkan terkadang sangat sunyi. Menolong orang nun jauh di sana yang tak kau kenal. Bagaimana kau memperlakukan orang-orang di selasar yang belum dapat kamar dengan penuh perhatian dan cinta. Kau menyapanya, kau menghiburnya, kau menguatkannya.  Ahhh, itulah mungkin yang membuatku selalu jatuh cinta padamu Cinta.

Cinta suatu waktu kau berkata, mungkin inilah perjalanan panjang tubuh yang ditiupkan ruh. Setiap perjalanan ada waktunya istirahat. Ada waktunya berhenti. Ada waktu sampai pada ujungnya.

Walau begitu aku selalu menCintaimu dengan sederhana. Walau tidak bisa disebut sederhana karena ternyata cinta juga butuh  maintenance.  Cinta juga butuh pandangan. Cinta butuh sudut. Cinta butuh tempat.

Terkadang pada satu waktu ketika  our time,  kau selalu bertanya, "apakah kau mencintai aku?". Sebuah pertanyaan yang terkadang kujawab dengan sebuah kecupan di kening tetapi kadang juga kujawab dengan kata-kata, "aku mencintaimu," sambil menggenggam tanganmu.

Surat cinta ini kubuat untuk Cinta karena aku mencintamu apa adanya. ....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun