Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Perspektif Melihat Pasangan

10 Juni 2019   08:18 Diperbarui: 12 Juni 2019   22:47 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jadi... Terserah Padamu I Foto: OtnasusidE

Melihat sebuah gelas bening berisi air akan ada dua perspektif. Perspektif pertama, melihat ruang kosong dalam gelas. Perspektif kedua, melihat air yang mengisi dalam gelas. Semua perspektif tersebut benar. Tidak ada yang salah. Itulah kenyataan.

Melihat istri yang sudah menemani bertahun-tahun. Melihat suami yang sudah menemani bertahun-tahun. Pasti akan ada perubahan yang sangat signifikan. 

Mungkin rambut suami atau istri rontok. Mungkin rambut suami atau istri ubanan. Sering masuk angin. Kulit sudah ada tanda-tanda keriput. Daging sudah tidak kenyal lagi.

Kalau salah dua dari suami atau istri tidak sadar diri maka akan muncul istilah rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri. Pelakor, Pebinor, TTM, BBS, selingkuh kering (video, telpon, sms, chat) dan lain sebagainya. Semua sebenarnya sama, beralih dari pasangan dengan dalih bermacam-macam.

Kalau mau dicari buruknya banyak. Kalau mau dicari baiknya mungkin sedikit atau sudah tidak ada lagi. Kalau sudah begitu, tinggal air mata hati yang menangis, bukan air mata yang sesungguhnya. Bahaso Pelembangnyo rengko dalem.

Segitunyakah? Entahlah.

Seorang teman yang hobi motret dan selalu mencintai istrinya begitupun sebaliknya lalu saling memandang. Mereka memandangi wajah masing-masing dan melihat kecantikan ataupun kegantengan yang tersisa.

Keduanya tertawa ngakak. Tak mungkin seorang perempuan jatuh cinta pada lelaki kalau tidak ada yang menarik dari si lelaki. Begitupun sebaliknya tidak mungkin seorang lelaki jatuh cinta pada perempuan kalau tidak ada yang menarik dari si perempuan.

Hal yang menarik tidak hanya berwujud tampilan fisik tetapi bisa juga perbuatan. Ketertarikan lelaki dan perempuan terkadang tidak hanya pada bentuk fisik tetapi juga perbuatan.

Perbuatan membuatkan teh. Menyiapkan air hangat untuk mandi ketika pulang malam hari. Sepele tapi bikin perasaan bagaimana gitu?. Memeluk ataupun menenangkan ketika pasangan sedang dalam tekanan pekerjaan.

Eh, ada orang malah secara reflek mijitin kaki istrinya yang bengkak sepulang kerja ketika sedang hamil. Sampai anak sudah mbrojol dan gede, kalau pulang kerja ataupun capek kerja tuh kaki selonjor dan tangan langsung reflek mijitin kaki yang sudah manggil-manggil minta dipijitin.

Kalau sudah diberi titipan Ilahi, lihatlah mereka kalau lagi tidur. Ingatlah dulu bagaimana dia masih kecil. Ingatlah kenakalan mereka dan tersenyumlah. Ingatlah rayuan mereka agar keinginan mereka tercapai.

Ingatlah hal yang bikin dongkol tetapi lucu dan nggemesin. Bahkan teman perempuanku sering menyatakan perbuatan dimaafkan tetapi akan ditulis di batu nisan. Nah, loh.

Bibir dan lesung pipit tersembunyi teman perempuanku selalu bikin gemes. Dan aku menikmati kalau dia berjalan mengarah kepadaku. So sexy.

Teman perempuanku melihat aku, itu rahasia. Wak wak wak. Bumi dan langit. Hitam dan putih.

Jadi lihatlah istri atau suami dengan perspektif gelas berisi air. Jangan lupa bersyukur dengan istri atau suami sendiri.

Kalau menjomblo ataupun harus berpisah dengan pasangan apa boleh buat. Itu juga pilihan, daripada hidup bersama tetapi selalu dilingkupi kecurigaan, prasangka dan bisa saja menjadi fitnah. Hidup menjadi tak sehat. Marah terus bikin darah tinggi loh.

Semua manusia ingin hidup sehat dan bahagia. Syukurilah perempuan ataupun lelaki yang ada di sampingmu kala tidur malam ataupun bobok siang. Jangan pernah mengharapkan perempuan ataupun lelaki tetangga yang bakal membuat hidup menjadi tak bahagia dan menderita yang pada akhirnya menjadikan hidup tak sehat.

Salam dari Punggung Bukit Barisan Sumatra

Salam Kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun