Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perempuan yang Tak Sadar Hatinya Ditutup Sendiri

21 November 2018   00:08 Diperbarui: 21 November 2018   00:27 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: wallpaperflare.com

Istri dari lelaki yang kerja di BUMN itu juga sudah tahu perilaku suaminya. Cuma perempuan itu ternyata lebih tinggi lagi ilmunya dari suaminya yang selalu membanggakan dirinya sebagai ketua kelompok pengajian.

Istri si lelaki itu sudah tahu kalau perempuan yang kini digilai oleh suaminya itu adalah orang keempat. Si istri itu mengungkapkan kalau si suami itu suka menggoda istri orang. Apalagi dengan teman-teman SD, SMP dan SMA.

Si istri rela berhenti bekerja sebagai guru dulu karena diminta oleh sang suami. Suami yang mencari kerja. Suami itu kepala keluarga. Suami itu pemimpin bagi keluarga. Setelah semua diikuti oleh istri, ternyata suami sering menggoda istri orang yang bekerja.

Nah, perempuan gamang yang duduk di depan si lelaki adalah korban kesekian dari si lelaki yang bekerja di BUMN ini. Dalihnya standar menanyakan sudah makan belum, masak apa, sekarang kerja atau di rumah. Sederhana dan terus merambat-rambat dan merambat bilang sayang. Sekali dua kali dan kemudian cinta. Kemudian berbagi foto seksi dan kemudian seterusnya pertemuan dan pertemuan.

Dalihnya dulu menurut si istri adalah mengajari agama. Dan kini sudah ada lagi korban dari suaminya. Pada pertemuan di jalur nasib itu si lelaki itu mengungkapkan kenapa tidak dilabrak.

Si istri berkata, "pasti akan menumpuk dosa. Suami pasti akan berkelit. Berbohong dan berbohong serta berbohong lagi. Bohong kuadrat. Itu sudah menambahi dosanya. Hal yang sama pasti akan disampaikan oleh perempuan yang diselingkuhi atau menyelingkuhi. Kalau sudah jadian. Susah menentukannya. Perempuan itu akan berbohong kuadrat juga".

Si perempuan itu lalu memendam derita itu untuk dirinya. Tak pernah diceritakan pada keduanya anaknya. Derita itu hanya disampaikan pada Sang Maha Pencipta, Sang Maha Pengadil di akhir jaman.

***

Si perempuan gamang usai menyeruput kopi lalu memencet nomor istri lelaki yang diselingkuhinya. Meminta maaf karena banyak menelpon suaminya disebutnya dengan kakak. Meminta maaf karena sudah mengganggu dan sering meminta nasehat. Dan jawaban dari istri lelaki yang diselingkuhinya itu jelas tak mempermasalahkan hal tersebut. Silaturahim tetap jalan.

Usai melihat tingkah si perempuan gamang itu, lelaki yang menjaminkan dirinya masuk neraka itu pun tertawa terpingkal-pingkal. Betul kata istri lelaki yang diselingkuhi itu, si perempuan sudah berbohong dengan meminta maaf bukan untuk saling menyelingkuhi dengan suaminya. Bukan karena sudah bilang sayang, cinta, dan berkasih mesra, berasik masyuk dalam pertemuan-pertemuan mereka.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun