Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Suami Meng-KO Candaan Istri

24 Maret 2018   09:03 Diperbarui: 24 Maret 2018   09:16 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: http://theldndiaries.com/love-peanuts/

Bercanda boleh saja. Terkadang juga harus tahu dulu situasi dan suasana masing-masing pihak yang akan dicandai. Kalau tidak bercanda bisa fatal dan bikin salah satu pihak sakit hati.

Kemarin saat sedang sarapan di sebuah mess pelatihan, seorang teman terlihat bermuka merengut bin asam. Ngomongnya pun agak ketus.

Sambil mengambil roti untuk dipanggang di toaster, ia menggerutu karena semalam menerima video kiriman istrinya. Dalam video itu, istrinya berkata:

"Selamat malam, sayang. Ini sudah tiga minggu kamu tak menggarapku. Awas lho nanti aku sewakan tanah ini."

Si teman yang memang sedang bersama kami mengikuti pelatihan ini pun meradang. Apalagi tugas makalah belum selesai. Maklum umur sudah di atas 35 dan membaca buku pun sudah jarang. Seringnya cuma membaca berita melalui medsos ataupun media daring.

Pusinglah kepala si teman. Mau marah ya bakal tambah runyam.  Semalam semestinya sudah bisa membuat draft tulisan akhirnya malah mentok.

Tapi pagi ini wajahnya cerah dan selalu tersenyum.  Rupanya, menjelang dini hari tadi, si teman pun membalas mengirim video yang kalau dituliskan seperti ini:

 "Sayangku... kalau tanah mau disewakan silahkan. Aku juga akan menggarap tanah lain yang lebih subur dan baru dibuka," kata sang suami.

Subuh tadi sang istri menelpon dan meminta video call untuk membuktikan kalau sang suami tidak menggarap tanah lain yang lebih subur dan baru dibuka. Video call meminta agar ditunjukkan mulai dari lemari, kamar mandi, dan tentunya juga tempat tidur.

Ketika roti matang dan si teman mengolesinya dengan selai kacang. Si teman yang awalnya gundah dan kesal akhirnya tersenyum, dan menceritakannya padaku.

Sambil menggigit roti panggang dan menjilati selai kacang si teman berujar, "memang dio  dewek  yang pusing  puaso  tigo  minggu".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun