Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tidak Bisa Terjun Bebas dari Monas

20 Juni 2016   13:11 Diperbarui: 20 Juni 2016   13:17 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Polemik cuitan Habiburokhman yang akan terjun bebas dari Monas kalau KTP dukung Ahok cukup untuk nyalon akan mulai memanas dalam beberapa hari ke depan. Paling tidak hingga minggu depan menutup keberhasilan pencapaian Teman Ahok mengumpulkan sejuta KTP.

Tulisan ini akan membahas dua hal. Pertama soal Monas itu sendiri dan kedua, soal inti cuitan.

Pertama, Monas. Aku belum pernah ke Monas. Jadinya ya aku nggak bisa cerita bagaimana seseorang bisa terjun dari Monas. Naik ke atasnya bagaimana? Apakah memang ada pintu dari besi ataupun dari kaca untuk melihat dari puncak tertinggi monas. Kalau ternyata keamanan Monas itu sangat ketat artinya Monas tidak akan bisa digunakan untuk terjun bebas.

Kedua, cuitan. Cuitan Habiburokhman "12) Saya berani terjun bebas dari Puncak Monas kalau KTP dukung Ahok beneran cukup untuk nyalon. #KTPdukungAhokcumaomdo???" Sumber Kompas.com

Perhatikan baik-baik cuitan tersebut. “Saya berani terjun bebas dari Puncak Monas kalau KTP dukung Ahok beneran cukup untuk nyalon.” Sebenarnya kata paling penting yang perlu dimiringkan dan digarisbawahi serta ditebalkan adalah nyalon. Jadi walaupun Teman Ahok sudah berhasil mengumpulkan lebih dari satu juta KTP, Habiburokhman masih belum sah dan boleh untuk terjun dari Monas.

Mengapa? Karena KTP dukungan yang dikumpulkan baru bisa dipakai untuk mendaftarkan diri ke KPU. KPU sendiri menyebut orang-orang yang mendaftar ke KPUD adalah bakal calon. Bukan calon. Setelah dukungan perorangan alias independen dan Parpol diverifikasi oleh KPU barulah seseorang itu bisa disebut dengan calon –mohon koreksi KPU ataupun siapapun kalau aku salah untuk sebutan bakal calon dan calon.

Pada saat KPUD DKI, sudah menetapkan calon, Ahok ditetapkan sebagai calon gubernur DKI, barulah bisa disebut, “kalau KTP dukungan untuk Ahok beneran cukup untuk nyalon”. Penetapan oleh KPUD DKI inilah yang bisa membuat Habiburokhman, tak bisa lagi berkelit. Mau atau tidak terjun bebas dari Monas.

Sekali lagi ya, aku belum pernah ke Monas. Bila pengamanan Monas sangat ketat maka kemungkinan untuk terjun bebas dari Monas akan sangat kecil terjadi apalagi kalau untuk gantung menggantung. Ditambah lagi kalau gambar yang bersangkutan sudah diketahui, dikenali oleh petugas Monas maka dipastikan petugas akan melarang yang bersangkutan untuk naik ke atas Monas untuk mencegah yang bersangkutan terjun bebas. Bila sampai ada yang terjun bebas artinya pengamanan Monas tidak baik.

Demikianlah tulisan ini. Bukan membela ataupun menuntut untuk melaksanakan cuitan tapi mencoba untuk mendeskripsikan kemungkinan untuk terjun bebas dari Monas itu kecil atau dengan kata lain, tidak bisa terjun bebas dari Monas.

Salam Kompasiana

Salam Politik Sehat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun