Mohon tunggu...
Ananto W
Ananto W Mohon Tunggu... Administrasi - saya orang tua biasa yang pingin tahu, pingin bahagia (hihiHI)

pernah bekerja di sektor keuangan, ingin tahu banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Terimakasih Zidane

4 Juni 2018   07:30 Diperbarui: 4 Juni 2018   08:49 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

15 tahun lalu. Zidane dikenang dengan tendangan langsung ke gawang Bayer Leverkusen pada final Liga Piala Champion. Gol itu hasil umpan bek plontos Roberto Carlos dari sayap kiri. Bek itu dirangsek oleh bek Leverkusen tetapi bisa melambungkan bola tinggi langsung ke tengah lapangan di daerah penalti. Zidane mengamati bola datang, sedikit mengambil ancang-ancang lalu menyambut dengan tendangan lambung sebelum bola menyentuh tanah dengan kaki kirinya. Bola menderas ke kanan atas gawang. Kiper Jorg Butt meloncat tinggi hanya saja terlambat untuk menepis bola. Gol itu spektakuler!

Bulan Mei 2018. Pada upaya merebut Piala Liga Champion ke 13 kalinya, sekaligus mencari keajaiban juara tiga kali berturutan, bek Real Madrid Marcelo yang gondrong keriting berhasil menggiring bola ke sayap kanan. Ia dibayangi bek lawan tetapi dengan cerdik ia membalikkan bola ke arah berlawanan, ia bisa mengontrol bola sebentar sebelum bola itu dilambungkan ke depan kanan daerah penalti. Lovren, bek Liverpool terlihat tidak bereaksi, seperti menonton saja, ketika Gareth Bale melompat menjulurkan kakinya ke udara. Badannya dijatuhkan ke belakang, kaki kirinya menjangkau bola lambung. Presisi tendangan lambung itu membuat Loris Karius melompat terlambat bagaikan reaksi formalitas saja dari seorang kiper yang sadar usahanya akan sia sia.

Gol dari kaki kiri Zidane yang lebih lemah dan gol dari kaki kiri Bale. Keduanya spektakuler sehingga akan diingat oleh penggila bola sebagai gol klasik. Sebelum final itu Bale boleh dikatakan menggerutu karena dirinya tidak ditaruh pada barisan pemain yang tampil duluan dalam pertandingan-pertandingan penting Real Madrid. Ia digantikan oleh Isco yang lebih bisa mendukung serangan Ronaldo. Bale dengan dua gol dalampertandingan itu seperti mengancam bahwa ia akan pergi dari Real.

Kenyataannya yang pergi malahan pelatih Real lima hari setelah Piala Champion diperoleh. Zinedine Zidane dan Presiden Real Florentino Prez bergegas menggelar konferensi pers di tempat latihan Real pada Kamis siang itu. Prez tidak berhasil membujuk Zidane untuk bertahan. Maka baik Cristiano Ronaldo maupun Gareth Bale yang dikabarkan memikir-mikir untuk meninggalkan Real kedahuluan, bahkan kemungkinan tidak jadi pindah.

the guardian
the guardian
Presiden Florentino Prez tidak habis pikir kenapa pelatihnya memilih mundur dari tim kelas dunia, tim kaya dan tim yang baru saja mencapai prestasi selangit. Real Madrid boleh ketinggalan 17 poin dari Barcelona. Tetapi Real habitatnya ada di Piala Champion. Tidak ada tim yang seberuntung Real di Piala Champion, meskipun dibantu blunder tim tangguh Bayern Munchen dan Liverpool. Tidak ada juga tim yang sehebat Real di Piala Champion.

Real sepertinya memiliki perbawa yang menggentarkan. Kiper Sven Ulrich dan kiper Loris Karius begitu gugup melawan Real sehingga mereka melakukan kesalahan anak sekolah dan kesalahan besar (big wonker). Mungkin dua orang kiper itu tidak bisa berdiri tegak bila suatu ketika mereka melawan Real Madrid lagi di sebuah pertandingan.

Zidane, 45 tahun,  menerima  Real Madrid yang sudah disebut sebagai Los Galacticos yang sudah mendapatkan Piala Champion untuk ke sembilan kali. Ia mengambil alih kursi Rafael Benitez yang diturunkan tahta. Ia menyetir Real 104 kemenangan dan 29 imbang, atau 69,8% tingkat kemenangan. Ia memenangkan 9 piala. Zidane adalah bagian sejarah emas Real. Sejarah emas Piala Champion. Pelatih besar yang bahkan sejajar dengan Pep atau sir Alex, hanya dalam waktu kepelatihannya yang Cuma 2,5 tahun. 

Pep meninggalkan Barcelona setelah 3 tahun dengan 12 piala. Sebelum Zidane hanya Ancelotti dan Bob Paisley yang bisa mendapatkan Piala Eropa dua kali berturut-turut, tetapi mereka membutuhkan lebih 29 bulan. Zidane dihitung mendapatkan piala setiap 17 pertandingan, dua setengah tahun untuk tiga Piala Liga Champion!

Cacat celanya hanya di La Liga. Barcelona merajai la Liga meninggalkan 17 poin tanpa bisa dikejar dari Real yang akhirnya berada di peringkat tiga. Malahan Real kalah lawan klub divisi Leganes di perempat final Copa del Rey.

Zizou adalah pelatih besar. Maka Prez memegang dagunya di samping Zidane, mendengarkan pelatih itu mengucapkan niatannya untuk mundur. Ia menyimak sambil memberikan keterangan bahwa pelatih itu baru menyampaikan berita pengunduran dirinya sehari sebelumnya. Ia disebutkan oleh sebuah koran sempat mendatangi rumah Zizou untuk membujuk, tetapi tidak berhasil. Sergio Ramos tiga bulan sebelumnya malahan sepintas mengatakan pelatihnya kemungkinan akan beristirahat setelah memenangkan Piala Champion. Tetapi berita itu tidak dipandang serius.

Zidane mengatakan, setelah tiga tahun Real Madrid memerlukan perubahan, cara kerja yang lain, gagasan lain bila klub ingin terus menang. "Saya merasa kesulitan untuk terus menang. Karena saya seorang pemenang, saya pergi." ESPN menulis Zizou memakai kata degaste (lelah sekali, kehabisan bensin) seperti kata yang dipakai oleh Pep ketika meninggalkan Camp Nou enam tahun lalu.Tetapi ia membantah bahwa ia kecapaian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun