Mohon tunggu...
Ananto W
Ananto W Mohon Tunggu... Administrasi - saya orang tua biasa yang pingin tahu, pingin bahagia (hihiHI)

pernah bekerja di sektor keuangan, ingin tahu banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pelajaran Apa yang Diberikan oleh Dr. M?

16 Mei 2018   07:00 Diperbarui: 16 Mei 2018   08:03 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bekas Perdana Menteri Malaysia dr Mahathir Mohamad sudah berusia 93 tahun. Ia memutuskan untuk menjadi oposisi pemerintah Najib Razak melalui partainya Pakatan Harapan. Banyak orang tidak percaya dalam usia senja itu ia masih bisa memberikan sumbangsih kepada negaranya.

Mahathir memulai kampanyenya dari Langkawi. Tempat itu dulunya sepadan dengan istilah kita yaitu "tempat jin buang anak." Sekarang Langkawi dipenuhi dengan resor yang mahal dan menjadi tujuan turis berduit karena pembangunan yang dirintis oleh Tun M atau dr M (panggilan beliau). 

Pemilu Malaysia telah digelar pada 9 Mei dengan kemenangan Mahathir. Barisan Nasional yang memerintah Malaysia sejak 1964 hanya mendapatkan kursi 79 turun dari 133 kursi di pemilihan tahun 2013. Sedangkan Pakatan mendapatkan 121 kursi sehingga cukup untuk menguasai perleman dan membentuk mayoritas sederhana dalam pemerintahan baru.

Ia akan menjadi Perdana Menteri tertua di dunia dan mungkin satu-satunya kepala pemerintahan yang turun gunung lalu memerintah lagi.

Mahathir sudah menjalani karier politik selama 70 tahun. Jabatan Perdana Menterinya cukup panjang dari 1981 sampai dengan 2003. Malaysia mengalami krisis Asia dan lolos, tidak babak belur ekonominya seperti Indonesia. Mahathir dengan berani menutup diri dari kebijakan devisa bebas. Ia otoriter tetapi bersih, maka Malaysia makmur.

Mahathir dalam pemikiran-pemikirannya pernah dijuluki sebagai Bung Karno kecil karena pandangannya yang berani terhadap hegemoni Barat. Ia juga pro bumiputera dengan terang-terangan memberikan kemudahan-kemudahan untuk usaha Melayu daripada etnik lain seperti India dan Cina. Namun pada kampanye sekarang ini ia berbalik harus mendapatkan dukungan dari etnis yang didiskrimasikan pada jaman pemerintahannya dulu itu. 

Dr M. turun gunung karena pemerintah yang sekarang dipandangnya bobrok, tuduhan korupsi skandal 1MDB merugikan negara sejumlah 3,5 milyar USD. 

Bagi Indonesia skandal itu masuk berita heboh baru-baru ini ketika sebuah kapal mewah milik pengusaha Malaysia disita di Bali. Kapal Equanimity seharga Rp3,5 trilyun (USD 2,5 juta) itu disita polisi di Nusa Dua kerjasama dengan FBI.

Lantas pelajaran apa yang bisa dipetik dari tokoh tua itu ?

1.Pandangan tentang Barat

Pada tahun 2008  lalu penulis beruntung bisa mendengarkan dr Mahathir memberikan pandangan "perubahan governance dari sudut budaya" dalam seminar Good Corporate Governance di Bali. 

Beliau mengatakan orang Asia secara budaya itu konservatif dan kuno (orthodox). Mereka suka melakukan sesuatu seperti di masa lalunya.Terhadap Barat (ia menyebut "orang Eropa"), orang Asia mempunyai rasa rendah diri serta memandang orang Barat super dengan ide yang sangat pandai. 

Maka selama 600 tahun orang Asia sudah mengambil begitu saja pemikiran orang Barat tentang ekonomi, sosial dan poltik tanpa bertanya tanya lagi sehingga hal itu sudah menjadi budaya Asia. Akibatnya ketika Barat menyodorkan ide tentang globalisasi, perdagangan bebas dan dunia tanpa batas, semuanya cenderung diterima oleh Asia yang sudah menjadi negara-negara merdeka.

Tetapi, kata beliau semua krisis dunia itu bukan dimulai dari Asia. Mahathir menyarankan agar Asia tidak berdiam diri tetapi mulai memikirkan sistem perbankan dan ekonomi yang ternyata membawa masalah. Ia menyarankan reformasi governance harus dilakukan secara selektif, jangan kebablasan. 

Belajar dari krisis di AS yang saat itu sedang mencapai puncaknya, beliau menyarankan pemerintah harus mengatur dengan birokrasi yang efisien, modal masuk dikelola, perdagangan bebas diatur, kurs juga dikendalikan. Pada intinya Mahathir tidak setuju untuk mengikuti pola Barat begitu saja karena dampaknya yang besar bagi ekonomi Asia seperti sudah terbukti dari berbagai krisis dunia.

Pada masa krisis 1998 lalu, Mahathir dengan berani meredam gejolak valuta asing dengan mematok kurs tetap, tidak "floating" seperti di Indonesia.

2. Rekonsiliasi dengan lawan politik, tidak ada musuh dalam politik

Lawan politik Mahathir terkenal adalah Anwar Ibrahim. Calon pengganti, anak emas Perdana Menteri itu dipenjarakan dengan tuduhan melakukan sodomi terhadap sopirnya. Sekarang ini Mahathir dan Anwar Ibrahim bersekutu melawan Najib Razak. 

Kisah lawan menjadi teman dalam politik sepertinya bukan tabu. Asal mempunyai tujuan yang sama. Perseteruan Mahathir dengan Anwar Ibrahim itu menjadi berita yang berkepanjangan. Tuduhan sodomi kepada Anwar Ibrahim boleh dibilang keterlaluan karena selain menghancurkan karier politik juga mencoreng pribadi tertuduh.

Mahathir terhitung sudah dua kali menjatuhkan murid politiknya. Pertama terjadi kepada PM Abdullah Ahmad Badawi. Najib Razak adalah "korban" kedua. Dalam politik musuh dari musuh adalah kawan. Maka Anwar Ibrahim yang dipenjarakan tahun 2015 menjadi partner Mahathir menjadi oposisi. Kata beliau, saya ingin mengganti Najib Razak. Anwar Ibrahim juga ingin menganti Najib Razak.

Inkumben Najib Razak mendapatkan kritik dari pengenaan pajak dan jasa yang dipandang menjadi penyebab harga-harga barang naik tinggi. Ia juga belum memuaskan dalam menangani proyek 1MDB yang dituduh sarat dengan korupsi. Dengan sinis Mahathir menyindir istri Najib yang mengecat rambut berwarna merah dan menyindir rumah mewah di luar negeri.

Korupsi dan Rakyat Malaysia membutuhkan perubahan

Setelah presiden Suharto jatuh, barisan nasional yang berkuasa sejak 1964 sepertinya menunggu gilirannya. Namun tidak ada pemicu untuk emnggantikan partai yang berkuasa dan kuat di daerah pedesaan itu. Hanya sebuah krisis yang bisa melakukannya. Rupanya skandal milyaran USD dari proyek abu-abu 1MDB bisa menjadi pemicunya. PM Razak ketika ketahuan mengalirkan dana Usd 681 juta ke rekeningnya memberi alasan yang lemah. Dana itu bersal dari sumbangan Arab Saudi. Alasan lemah dan cukup menggelikan itu tampaknya tidak bisa diterima.

3. Usia bukan halangan

Pada waktu membawakan naskah yang saya ikuti di Bali, Mahathir membacanya melalui layar di depan mimbarnya dengan tanpa jeda, tanpa kesalahan dan tanpa "eh" yang biasa kita saksikan pada pemimpin kita. Ia sepertinya melatih diri untuk penampilan publik yang prima. Kita juga menyaksikan Mahathir tua yang masih mau berpikir dan berjuang untuk kepentingan negaranya. Ia sehat, penuh semangat dan mampu menyampaikan pendapat dengan ringan dan langsung. Saya jadi ingat bapak Yusuf Kalla yang seringkali bisa spontan dan tepat dalam menanggapi isu negara. 

Cara berbicara ke publik yang minim retorika itu malahan menjadi teladan yang baik bagi perilaku pemimpin kita. 

4. Rezim tumbang karena krisis ?

Orde Baru tumbang karena krisis valuta asing ynag berkembang menjadi krisis keuangan dan berkembang lagi menjadi krisis nasional. Rezim yang berkuasa sejak 1966 tumbang di tahun 1998 karena krisis yang menghancurkan ekonomi nasional. Sebelum Orde Baru, terjadi juga krisis ekonomi yang parah yang berujud inflasi yang sangat tinggi sehingga menyebabkan rakyat tidak bisa membeli kebutuhan pokok. 

Pemerintahan UMNO yang berkuasa 58 tahun ! akhirnya tumbang karena kasus korupsi besar dari 1MDB. Bukan suatu krisis yang menguncang ekonomi nasional tetapi tergolong kasus korupsi besar yang tidak mendapatkan penyelesaian yang tuntas. 

 Tun M berhasil naik tahta lagi untuk mengoreksi kesalahannya, demikian ia mengatakan. Tentu hal itu merupakan prestasi meskipun baik bekas PM Najib Razak maupun Anwar Badawi mengatakan Tun M ingin meninggalkan sebuah warisan. Ia ingin mengatur negara dengan caranya sendiri (BBC.com). Maka Tun M adalah politikus yang unggul sementara rekan-rekannya seumuran di Asia Tenggara sudah wafat. Ia memakmurkan negara tanpa minyak itu menjadi negara komoditi pengekspor minyak sawit nomer dua di dunia. 

5. Isu asing dan korupsi

Dr M menyayangkan kereta nasional Proton sudah dijual ke pihak asing. Dalam kampanyenya (Kini TV) ia memuji inisitatif membuat mobnas sebagai kemajuan Malaysia karena hanya dibutuhkan waktu 30 tahun setelah merdeka. Pada suatu masa, selama 1 tahun, Proton bisa mengeluarkan 3 jenis tipe sekaligus. Ia menyindir penjualan mobnas itu : "Apa lagi nak jual?" Proton adalah ikon nasional.

Dr M mengatakan negara yang harus dibangun lagi. Sembari mengkritik ia mengakui mungkin ia membuat kesalahan di masa lalu (Kini TV). Dr M menangis. Dulu katanya, saya minta dibangun universitas tetapi diberi Kitab. Ia menyimpan uang sumbangan kampanye, tidak banyak ujarnya, dalam rekening trustee untuk dipakai UMNO, partainya dulu, dalam pilihan raya. Sekarang pejabat partai menyimpan uang di rekening pribadi.

Yang terakhir ini penting bagi pejabat kita juga. Isu asing dan korupsi itu sensitif, maka perlu ditanggapi dengan serius nanti di masa kampanye. 

Semoga dr Mahathir diberi amanah untuk membangun negaranya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun