Mohon tunggu...
Ananto W
Ananto W Mohon Tunggu... Administrasi - saya orang tua biasa yang pingin tahu, pingin bahagia (hihiHI)

pernah bekerja di sektor keuangan, ingin tahu banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pak Presiden Suka Membagi Sepeda

12 April 2018   08:00 Diperbarui: 12 April 2018   08:20 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo suka membagi sepeda ketika berkunjung ke daerah. Masyarakat yang hadir menunggu kuis yang berhadiah sepeda. " Ya sudah, silahkan diambil sepedanya," kata presiden meskipun orang yang ditanya tidak menjawab dengan benar.

Begini penjelasan pak Jokowi tentang pemberian hadiah sepeda (sumber : facebook):

"Mungkin ada yang bertanya, mengapa sepeda? Mengapa seorang Presiden senang membagi sepeda lewat kuis di setiap acara dan kunjungan? Mengapa bukan uang, televisi, atau telepon genggam?

Saya senang bersepeda sedari dulu.

...

Pendeknya, bersepeda itu adalah bekerja keras dan mandiri, melaju dalam harmoni dan keseimbangan. Dan karena itulah, saya senang berbagi sepeda di setiap acara dan kunjungan."

Pak Jokowi telah membagikan banyak sepeda selama ia menjabat sebagai Presiden RI sejak 2014 silam. Dilansir dari Kompas.com, Kepala Sekretariat Presiden Darmansyah Djumala mengatakan, sepeda yang dibagikan Jokowi berasal dari anggaran bantuan sosial untuk Presiden. Biasanya, lanjut Djumala, setiap kali Jokowi menyelenggarakan acara yang diikuti oleh masyarakat, pihak Istana akan menyiapkan 5-7 sepeda. "Kalau jumlah masyarakat yang hadir sampai 3.000, kita siapkan sekitar 10-12 sepeda," ucap Djumala.

Seorang presiden adalah pemimpin dari jutaan orang yang bisa dibilang banyak menuntut tetapi tidak tahu berterimakasih. Wah ! Seorang presiden seperti juga pemimpin pada umumnya harus mengambil keputusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Pun bila keputusannya atas usulan dari bawahannya, keputusan itu keluar dari tangan atau mulut presiden.

Ada istilahnya, seorang pemimpin adalah "lonely man" karena dia sendiri yang memegang kata akhir. Kepemimpinan dan "kesepian" adalah pasangannya. Koran New York Times mengomentari jabatan presiden John F. Kennedy sebagai "the loneliset job in the world."

Memandang hal tersebut, sungguh keterlaluan apabila orang mencela pak Jokowi melakukan pencitraaan ketika membagi bagi sepeda. Coba kita perhatikan foto atau video pak presiden ketika membagi hadiah sepeda.

Pak Jokowi tersenyum lebar-lebar, lepas. Senyumnya menarik otot di sekitar mulut  dan menarik pipi ke atas membentuk kerutan di sekitar mata. Mulut dan mata yang tersenyum itu disebut "senyum duchenne" (mengambil nama Guillaume Duchennne, dokter Prancis abad 19 yang mempelajari fisiologi ekspresi wajah). Itu senyum bahagia. Senyum yang biasa-biasa saja Cuma melibatkan otot mulut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun