Mohon tunggu...
OSTI  LAMANEPA
OSTI LAMANEPA Mohon Tunggu... Mahasiswa - DEO GRATIA (RAHMAT ALLAH)

MAHASISWA FILSAFAT DAN TEOLOGI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Misteri Paskah Kristus sebagai Pusat Tahun Liturgi

17 April 2021   21:16 Diperbarui: 27 April 2021   13:38 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2.3.3. Misteri Paskah Kristus Sebagai Pusat Tahun Liturgi.

Bosco da Cunha mengatakan; Sengsara, Wafat, dan Kebangkitan Kristus adaah sumber daya yang menghidupkan adalah pangkal keselamatan kita sehingga sekaligus menjadi Pusat Tahun Liturgi Gereja sebab merupakan sumber hakiki bagi kehidupan kaum beriman. Allah telah menyatakan diri dalam Putra-Nya Yesus yang taat sampai mati dikayu salib sebagai karya penebusan, dan Gereja menyebut karya Penebusan oleh Yesus ini sebagai misteri Paskah.

  • Relevansinya Bagi Kehidupan Gereja di Masa Sekarang (Sebuah Refleksi)

Tahun Liturgi selalu ada dan dirayakan setiap tahun dalam Gereja. Gereja seperti dibawa masuk dan terlibat dalam tahun liturgi karena Kristus sendirilah yang melakukan karya penebusan manusia. Menurut hemat saya, tahun liturgi merupakan penataan berbagai aspek dari kehidupan Kristus, Sang Sabda kekal yang lahir dari Perawan Maria yang mengajari kita kebenaran, menyembuhkan yang sakit, menghibur yang berputus asa, yang disalibkan, wafat, dan bangkit, kemudian naik kesurga dan mengutus Roh Kudus kepada kita demi kehidupan Gereja.

Apakah Tahun Liturgi yang kita rayakan tiap tahun membantu kita untuk bertobat terus-menerus? Apakah tahun liturgi yang kita rayakan tiap tahun membantu kita untuk lebih mencintai Yesus? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini harus selalu direfleksikan agar kita semakin hari semakin bertumbuh dalam terang iman akan Kristus. Yesus masuk dalam sejarah waktu merupakan suatu anugerah terbesar dari Allah Bapa untuk kita dengan mengutus Putera-Nya yang terkasih. Dia yang adalah Tuhan rela masuk dalam sejarah waktu manusia agar kita lebih manusiawi. Yesus masuk dalam sejarah waktu, agar Dia mendidik kita untuk menjadi manusia yang baik, yang mampu bersyukur akan karya-karya Allah yang selalu ada dalam setiap tahun.

Allah adalah sumber kebaruan. Dia selalu memberikan kejutan-kejutan yang baru dalam hidup. Di dalam Gereja pun Allah selalu memberikan kejutan-kejutan baru. Kita patut bersyukur karena Allah selalu ada menemani kita, menemani Gereja kudus-Nya dari hari-kehari, dari bulan-kebulan, dari tahun ketahun. Karya penyelamatan Allah yang terlaksana dalam diri Yesus Kristus harusnya menyadarkan kita betapa Allah sangat mencintai kita. Betapa dia selalu menarik kita kepada-Nya agar kita menjadi sempurna seperti Dia.

Gereja pun diajak untuk selalu mengarahkan pandangannya kepada Allah. Saya percaya bahwa Allah selalu hadir menemani perjalanan Gereja Kudus-Nya. Karena itu Gereja tidak perlu takut akan tantangan-tantangan, kesulitan-kesulitan, tetapi harus beroptimis bahwa Allah selalu menyertai Gereja-Nya. Gereja pun di panggil untuk mewartakan dan membuat manusia sepanjang zaman agar mengalami karya penebusan Kristus yang kita rayakan sepanjang tahun liturgi. Hendaknya perayaan-perayaan yang dilaksanakan oleh Gereja sebagai peringatan karya Kristus harus terus-menerus diulang dari tahun ketahun untuk mewujudkan funsi yang sesungguhnya karya pewartaan yang menghadirkan kembali misteri keselamatan Kristus.

III. Penutup

Pemikiran Robertus Manik dan Bosco da Cunha ini sangat baik untuk kita jadikan sebagai sarana untuk memahami dengan baik apa itu tahun liturgi. Keduanya menekankan bahwa Tahun Liturgi adalah perayaan Karya Penyelamatan kita dalam Kristus sepanjang Periode waktu satu tahun. Perayaan-perayaan yang dilakukan oleh Gereja sebagai peringatan karya Kristus harus terus-menerus diulang dari tahun ke tahun untuk mewujudkan fungsi yang sesungguhnya karya pewartaan yang menghadirkan kembali misteri keselamatan.

Daftar Kepustakaan:

Manik Robert. Diktat Liturgi.

_____________ Ritual, Maggid, Sebagai Model Berkatekese; Dalam pembaharuan Gereja Melalui Katekese, Seri Filsafat Teologi Widya Sasana, Malang: STFT Widya Sasana, 2018.

 

Da Cunha Bosco. Merayakan Karya Penyelamatan Dalam Kerangka Tahun Liturgi, Yogyakarta:   Kanisius, 1992.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun