Mohon tunggu...
Daniel Oslanto
Daniel Oslanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Rasanya lebih sulit berganti klub kesayangan ketimbang berganti pasangan (Anekdot Sepakbola Eropa) - 190314

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Waspadai Kebangkitan Tim Italia

17 April 2015   16:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:59 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Kemenangan mengejutkan 4-1 Napoli atas Wolfburg, tandai kebangkitan sepakbola Italia? sumber: Goal )

[caption id="" align="aligncenter" width="496" caption="(Kemenangan mengejutkan 4-1 Napoli atas Wolfburg, tandai kebangkitan sepakbola Italia? sumber: Goal )"][/caption]

“Bermain di Kompetisi Piala UEFA itu menjemukan. Hadiahnya tidak seberapa (dibandingkan Liga Champions), namun klub harus melakoni laga hampir di setiap minggunya.” Kira-kira itu adalah ucapan Maurizio Zamparini, pemilik klub Serie-A, Palermo, saat ditanyakan dilema kompetisi lokal dan kompetisi Eropa di musim 2006/2007. Meski terkenal eksentrik dan kontroversial, ucapan Zamparini ada benarnya. Kenyataanya, pada saat itu kompetisi Piala UEFA (sekarang berganti nama dan format menjadi Liga Europa) masih “kurang seksi” di mata klub Eropa. Selain dari pertandingan yang jauh lebih banyak ketimbang kontestan Liga Champions, penghasilannya juga sangat jauh berbeda dengan kontestan Liga Champions. Dan dipandang dari sisi koefisien bagi Liga, Koefisien Piala UEFA berbeda dengan koefisien Liga Champions. Lengkap sudah, Piala UEFA menjadi tidak menarik bagi klub-klub Italia yang sangat “oportunis” dalam segala hal yang berhubungan dengan biaya operasional.

Namun, segalanya berubah semejak format Piala UEFA yang diganti oleh UEFA menjadi Liga Europa. Dari tahun ke tahun, Liga Europa mengalami banyak perkembangan yang membuatnya semakin menarik. Tahun lalu, UEFA menerapkan sebuah aturan “fantastis”, dimana pemenang Liga Europa berhak atas satu tiket ke Liga Champions bila juara Liga Champions telah memiliki tiket ke Liga Champions dari jalur liga lokal. So, ada apa hubungannya dengan Kebangkitan Tim Italia? Karena aturan ini, tim asal Italia masih bisa ke Liga Champions bila menjadi juara Liga Europa. Terbukti kesulitan di Liga Lokal, Tim asal Italia menciptakan sejarah dimana lima tim asal Italia lolos ke babak 16 besar Liga Europa. Meski gugur 3 tim di babak ini, dua tim tersisa tidak pernah kehilangan asa untuk bermain di Liga Champions musim depan melalui Liga Europa. Hal ini terbukti dari hasil yang didapat Napoli dan Fiorentina dini hari tadi.

Fiorentina berhasil menahan imbang Dinamo Kiev di kandangnya sendiri, dengan skor 1-1. Itu artinya mereka hanya membutuhkan minimal hasil imbang 0-0 untuk lolos ke babak semifinal. Napoli jauh lebih fantastis. Bertandang ke markas Wolfburg, yang notabene menduduki peringkat dua klasemen Bundesliga (Liga Jerman saat ini), Marek Hamsik dkk berhasil unggul 4-1! Dengan hasil ini, mereka hampir dipastikan akan lolos ke semifinal, mengingat leg dua akan dilangsungkan di kandang mereka sendiri, San Paolo. Hasil oke ini seolah melengkapi kemenangan Juventus 1-0 atas AS Monaco di ajang Liga Champions, dua hari sebelumnya.

Iming-iming hadiah dari Liga Champions tentu masih menjadi daya tarik untuk berlaga di kompetisi paling wahid di dunia ini. Dengan kondisi cukup sulit untuk meraih tiket ke Liga Champions musim depan melalui jalur peringkat Liga lokal, memaksimalkan jalur melalui Liga Europa menjadi hal yang wajib diperjuangkan oleh Napoli dan Fiorentina. Dan tak heran bila di musim mendatang, klub-klub Liga Italia tidak lagi memandang sebelah mata kompetisi kelas dua seperti Liga Europa. Dan implikasi ini akan menjadi kebangkitan tim Italia dalam di masa yang akan datang. Liga dengan koefisien tinggi seperti Jerman, Spanyol, Inggris dan Prancis harus mewaspadainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun