Mohon tunggu...
Daniel Oslanto
Daniel Oslanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Rasanya lebih sulit berganti klub kesayangan ketimbang berganti pasangan (Anekdot Sepakbola Eropa) - 190314

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Supporter Itu (Bukan) Konsumen

6 Februari 2016   19:18 Diperbarui: 7 Februari 2016   10:23 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Salah satu banner fans Liverpool yang menolak kenaikan harga tiket pertandingan (Express)"][/caption]Sepakbola adalah olahraga yang paling populer di dunia. Sejak awal 2000-an, sepakbola lambat laun bertansformasi menjadi industri yang menggiurkan. Transfer dengan nilai fantastis, gaji yang tak sedikit bagi para pelaku di industri sepakbola, mengakibatkan klub semakin menggeliat mencari pemasukan yang tak sedikit. Kali ini, suporter menjadi korban dari industrialisasi sepakbola. Harga tiket yang naik signifikan dari tahun ketahun membuat peran suporter semakin bias. Alih-alih sebagai pendukung dan menjadi salah satu bagian penting sepakbola, suporter semakin mirip dengan konsumen, yang harus membayar mahal untuk sebuah layanan. Pelakunya saat ini mengarah kepada Liverpool dan Arsenal.

Liga Inggris pekan ke-24 antara Liverpool vs Sunderland pada pekan ini akan sedikit “berbeda” dibandingkan dengan biasanya. Hal ini dikarenakan grup suporter Liverpool, Spion Kop 1906 berencana melakukan aksi boikot pada menit ke-77, sebagai bagian dari potes kebijakan klub yang akan menaikkan tiket pertandingan pada musim depan dari £ 59 menjadi £ 77 (kenaikan sekitar 22%). Dalam rentetan kicauan mereka di dunia maya, Spion Kop 1906 mengatakan : “Hari sabtu adalah kesempatan anda untuk membuat perasaan anda diketahui. Kecewa dengan harga tiket musim depan? Maka (dukung) #WalkOutOn77. Berikut beberapa kicauan mereka terkait aksi #WalkOutOn77

“77 - a number associated with @LFC. From Rome '77 to £77 a ticket. Let's give the number 77 a meaning on Saturday. #walkouton77

“If the club want to charge up to £77 a ticket, make your feelings known and walk out on 77 minutes

“Up to a £13 increase in the Anfield Road next season. If you're not happy then show your anger.

“Up to a £116 increase in The Main Stand next season. If you're not happy then show your anger.

“Centenary Stand increasing to £66 when we told @LFC £59 was too expensive.”

Liverpool menganggap bahwa peningkatan harga tiket pertandingan bisa diterima, dimana mereka ingin menambah kas hinggga dua juta poundsterling dari peningkatan harga tiket ini. Rencana manajemen ini ditanggapi dengan “dingin” oleh supporter. Supporter mengatakan bahwa mereka berada dibalik tim ini setiap minggunya, mendukung tim ini, dan sudah harusnya kebijakan manajemen Liverpool juga mendukung (dengan harga tiket terjangkau), bukan malah menaikkan nilainya secara signifikan.

Tidak jauh berbeda dengan Liverpool, Arsenal juga berencana untuk menaikkan tiket pertandingan musim depan. Besaran kenaikannya mulai dari £ 7 hingga £ 30. Cukup ironis mengingat  tak kurang dari sebulan lalu Arsenal mengkampanyekan kenaikan tiket tidak akan dilakukan untuk musim depan. Tak ayal, kebijakan ini memancing kemarahan dari Fans Arsenal. Fans Arsenal dan Leicester akan melakukan aksi walkout, mengosongkan stadion pada menit ke-5 pertandingan Liga Inggris pekan depan, saat Arsenal menjamu Leicester City.

Logika Sesat Liverpool dan Arsenal

Arsenal tercatat sebagai tim dengan pemasukan terbanyak dari sektor penjualan tiket pertandingan di seluruh dunia. Arsenal mencatatkan pemasukan £ 101,84 juta musim lalu, mengungguli pendapatan Barcelona dan Real Madrid (Dua klub dengan pendapatan terbanyak di dunia). Liverpool sendiri berhasil meraup keuntungan £ 50,9 juta pada musim lalu dari sektor tiket. Status Liga Inggris sebagai liga terpopuler di dunia, memberikan “pembagian” jatah hak siar kepada tim-tim Liga Inggris, termasuk Arsenal dan Liverpool.

Arsenal mencatatkan pendapatan dari sektor hak siar sebesar £ 120,8 juta, dan Liverpool meraih £ 100,9. Meskipun masih kalah dari Chelsea (£ 140 juta), Manchester City (£ 133,2 juta) dan MU (£ 135,7 juta), namun jumlah ini tidaklah sedikit. Dengan ditandatanganinya kontrak baru Liga Inggris dengan stasiun televisi senilai lebih £ 5,14 Milyar selama tiga musim ke depan, tak ayal nilai hak siar yang didapatkan tentu akan semakin besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun