Mohon tunggu...
Ihya Ulumuddin
Ihya Ulumuddin Mohon Tunggu... Guru - Berkreasi ala Einstein

Nama yang tak asing dalam kalangan pesantren, Bahakan di buat rujukan bagi para ahli pembaca kitab. Nama mungil itu adalah ihya' Ulumuddin seperti nama "kitab ihya' Ulumuddin karya Al Ghozali" itu lah nama kelebihannya #mudah diingat susah dilupakan# besar di pondok pesantren selama 8 tahun berdomisili Denpasar, Monang maning. Asal pindahan dari Banyuwangi karna ikut orng tua di besarkan di Ppm Al Azhar Muncar sejak Aliyah (SMA) Sampai sekarang. Di lahirkan seorang orang tua tidak kaya tapi berkecukupan membuat dia tumbuh dewasa dengan kesederhanaan bisa di lihat dari penampilan dan tuturnya yang santun membuat Setiap orang betah berlama-lama untuk mengenali nya dan berbica dengannya. Yuk berkunjung ndi blog kami untuk informasi lebih lanjut

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jeritan Fitri

20 Mei 2022   22:28 Diperbarui: 20 Mei 2022   22:29 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pengobatan akan hati yang gundah
Menerjang sekat batas kota ini
Mamahami akan badai
Coba tuhan akan penyakit negri

Bukan hanya Indonesia
Dunia Turut berduka
Jerit lengking paruh cinta
Adinda

Terdengar jelas akan rintihan
Kerinduan akan kehadiran

Maafkan tuhan hati yang rapuh sempat menjauh
Akan kuasamu yang begitu agung
Khilaf hamba jauh

Akan kondisi
Pasrah lillah pak ya
Puasa penuh asah
Tadabbur alam dalam sepi

Kasih ku menunggu
Batas waktu ku menanti
Kutitipkan cinta ku
Angin yang bernyanyi

Jendela ratapan wajaha cantik mu
Berduyun buah hati
Memanggil-manggil
Kapan akan berakhir

Sanak famili sudah menanti akan mu
Hanya susunan doa ku mengucur
Rizky yang hancur
Tak mengurangi kasih mu

Suara takbir lirih serih
Menyayat gema
Menggetarkan kerinduan
Hadir mu akan tuhan

Tumbuhlah
Jerit kesucian
Baru lahir mengahapus segala dosa
Berkerak dalam jiwa jewantah

    Ihya Ulumuddin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun