Mohon tunggu...
Osepe
Osepe Mohon Tunggu... Lainnya - Anak Orang

OSEPE/Nunu Jr

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Sosial Ciptagelar

8 Desember 2021   06:30 Diperbarui: 8 Desember 2021   06:39 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Perubahan sosial terjadi dikarenakan dua faktor yaitu internal dan eksternal. Perubahan sosial secara internal dipengaruhi oleh penduduk serta penemuan-penemuan yang ada. Secara eksternal dipengaruhi oleh lingkungan, peperangan serta kebudayaan luar. Jika dipikir secara nalar ketika mengikuti faktor internal setiap sosial ataupun kebudayaan pasti akan berubah mengikuti penemuan-penemuan yang ada, namun beberapa daerah di Indonesia masih dapat mempertahankan kebudayaan serta tidak terjadi perubahan sosial di dalamnya.

     Salah satu daerah yang tidak berubah secara sosial serta kebudayaannya meski mengikuti perkembangan-perkembangan zaman serta mengaplikasikan penemuan yang ada adalah daerah Kesepuhan Ciptagelar di daerah Sukabumi. Faktor perubahan sosial eksternal dan internal tidak dapat dikaitkan dengan Kesepuhan Ciptagelar. Kesepuhan Ciptagelar adalah desa mandiri dimana ia mengikuti perkembangan zaman namun tak melupakan adat istiadatnya.

     Terdapat beberapa hal menarik dari Kesepuhan Ciptagelar ini diantaranya Kesepuhan ini hanya menanam padi setahun sekali namun dari hasil panen tersebut dapat mencukupi kebutuhan pangan masyarakat 3-5 tahun dengan penduduk lebih dari 30 ribu jiwa. Hal ini terjadi dikarenakan beras yang mereka simpan tidak mereka jual sebab menjual beras merupakan dosa besar karena menjual beras sama saja dengan menjual kehidupan. Karena pada hakekatnya manusia untuk memberlangsungkan kehidupannya perlu bertani. Ini merupakan sebuah prinsip yang diturunkan dari generasi ke generasi hingga sekarang. Lalu cara sistem pertanian yang digunakan merupakan sistem pertanian berkelanjutan yang telah diturunkan dari generasi ke generasi dengan menggunakan varietas lokal dari Kesepuhan Ciptagelar tanpa memakai zat-zat yang merugikan alam.

     Beberapa pendapat mengenai masyarakat tradisional lebih tertutup terhadap perubahan karena merasa bahwa budayanya lebih baik dibandingkan yang lain. Ini juga pengecualian untuk Kesepuhan Ciptagelar sebab kesepuhan ini mengikuti teknologi yang ada bahkan menurut pandangan saya sebagai penulis ini merupakan desa yang keren sebab dalam penggunaan listrik desa ini tidak bergantung kepada pemerintah namun menciptakan listriknya sendiri seperti pemakaian lisrik tenaga air atau panel surya. Dalam pembuatan pembangkit listrik ini dilakukan oleh penduduk Kesepuhan dengan cara bergotong royong. Ini membuat Daerah ini tak memakai litrik PLN.

     Bahkan selain mengikuti perkembangan teknologi, Kesepuhan Ciptagelar memiliki saluran TV sendiri dengan nama CIGA TV yang menayangkan mengenai seputar Kesepuhan Ciptagelar. Selain itu beberapa penonton (penduduk) dapat meminta menayangkan kembali acara yang pernah ditayangkan dengan cara menelepon melalui kontak CIGA TV atau mengirimkan sebuah surah. Selain itu CIGA TV juga tidak memakai sistem rating Nieles.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun