Mohon tunggu...
Yosep Mau
Yosep Mau Mohon Tunggu... Penulis - Debeo Amare

Hic et Nunc

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Manusia Timor, Cinta dan Lakaan

10 Februari 2022   21:54 Diperbarui: 10 Februari 2022   22:20 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                   

"Laka Lorak Mesak Di Puncak Lakaan"

Sepenggal kisah di ufuk Pulau Timor bersua tentang hidup, mimpi dan cinta. Banyak bulih-bulih cendana diteteskan di masa kejayaannya. Suku-suku bermeteraikan darah binatang kurban yang terpancar  dalam kemegahan tradisi.

Perempuan-perempuan menarikan jemarinya di atas kapas, mengikatnya seperti konde dan melepasnya sewaktu-waktu pada rebusan kulit-kulit kayu, hingga terlukis pelangi berbagai rupa. Separuh waktu telah menggambarkan cinta perempuan Timor, yang siap  membentangkan jiwanya pada bambu yang telah dihaluskan, sedekat waktu, akan terajut dalam tirai-tirai kapas berwarna dan melahirkan tais.

Para lelaki berselendangkan kelewan, bertongkat tombak, bermandi keringat darah pada jiwa kesatria. Selepas mungkin tirai cinta bukti kehadiran perempuan Timor akan menyambutnya dalam tangis duka sebagai penutup cinta di ambang pintu kehidupan. Hingga datang sinar keabadian, cinta akan bertumbuh pada rekat-rekat jiwa lelaki Timor sebagi pemburu cinta kehidupan berlumuran darah binatang kurban penyambung  hidup insan-insan manusia Timor. Dua kehidupan digemparinya kesatria dan pemburu. Namun, satu dalam keabadian insan "laki-laki Timor."

Paru waktu kembali terulang. Cinta ada dalam kesendirian. Melayang-layang di atas permukaan air mencari penyanggah untuk bersandar sekedar menghilangkan lelah. Apa gerangan yang hendak dicari, jika cinta hanya berasal dari dirimu sendiri? "kesunyian."

Sudahilah kesunyian ini, bila duka hati mendatangkan teman. Sayap-sayap cinta telah lelah, jatuh berhamburan di atas permukaan air, dalam luapan emosi penuh gelora asmara. Dihempasnya angin cinta menjadi badai berguling ke ujung barat menjadi lautan lepas Pantai Atapupu.

Cinta bagai tersenyum ketika cahaya luka menyinari lembab dari kasih samudera. Di ujung Timur terbentang daratan nan hijau bermanjakan kabut, bertemankan kokok ayam jago dari ketinggian puncak Gunung Lakaan. Serasa  ada duka yang baru saja terkubur dari cinta yang telah sekian lama terpenjara dalam genangan air. 

Seturut patahan-patahan sayap, cinta bersenandung "dalamnya kesunyian, menghanyutkan jiwaku." Senandung-senandung patahan sayap, telah terdengar sampai di telinga si Jago. Dengan kokok cinta yang tersisa dari patahan-patahan, cinta dilahirkan dari kesejatiannya. Dia tak diciptakan, dia tak berasal namun ada dalam cinta. Dia yang awal dan akhir melayang dalam genangan air, kini hadir bertemankan si jago di puncak Lakaan. "Laka Lorak Kmesak (putri tunggal yang tidak berasal usul).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun