Mohon tunggu...
Joseph Osdar
Joseph Osdar Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan

Lahir di Magelang. Menjadi wartawan Harian Kompas sejak 1978. Meliput acara kepresidenan di istana dan di luar istana sejak masa Presiden Soeharto, berlanjut ke K.H Abdurrahman Wahid, Megawati, SBY dan Jokowi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Curhat Megawati pada Jokowi Soal Desa

17 Januari 2021   19:45 Diperbarui: 18 Januari 2021   06:02 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Megawati Soekarnoputri (sumber: Handining/Kompas Cetak)

SAYA MENCATAT salah satu hal menarik dari acara-acara webinar hari ulang tahun Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ke 48 di Jakarta, hari Minggu (10/1) sore. 

Cukup menarik untuk disimak, curahan hati atau curhat Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri kepada Presiden Joko Widodo yang hadir secara virtual mengenangkan jas lengan panjang merah yang melapisi kemeja putih.

Dalam acara ulang tahun PDI Perjuangan ke-47 di Kamayoran, 10 Januari 2020 lalu, Presiden Jokowi hadir mengenakan kemeja batik lengan panjang.

"Bapak Presiden saya ingin curhat ya...Dari dulu sampai sekarang, telah 75 tahun kita merdeka, yang namanya dokumentasi kita yang namanya data koq masiiiiih, boleh saya bilang dengan panjang, masiiiiih akurasinya berjalan tidak benar....Saya bermimpi seperti youtube itu, dibuka langsung gelar, dibuka langsung gelar," demikian kata Megawati tentang data-data tentang desa di Indonesia.

Pernyataan Megawati ini disampaikan di luar teks tertulis. Curhat ini disampaikan ketika Mega bicara soal desa, dusun atau kampung. Beberapa kalimat pernyataan Megawati tentang desa saya kutip dan cuplik dalam tulisan ini.

"Satu hal penting yang ingin saya sampaikan adalah terkait dengan desa," ujar Mega. "Desa adalah ujung tombak pemerintah yang garda terdepan pelayanan publik, sekaligus tempat hidupnya tradisi dan adat istiadat," lanjutnya.

"Desa adalah taman sari kearifan lokal Nusantara. Itulah sumber kebudayaan dan kepribadian bangsa,"demikian kata Mega.

Menurut Mega, masa pandemi mengingatkan pada kita semua bahwa membangun Indonesia harus mulai dari desa. Dimulai dengan pendataan desa yang presisi, data yang akurat. 

"Sudah waktunya Indonesia memiliki data yang komprehensif," begitu ujar Mega yang kemudian mengulangi lagi seruannya pada hari ulang tahun PDI Perjuangan satu tahun lalu di Kemayoran, Jakarta (10 Januari 2020).

"Bung Karno, mengingatkan bahwa desa merupakan, bahwa desa merupakan salah satu benteng pertahanan negara. Kebijakan dan program pembangunan haruslah menitikberatkan pada pemberdayaan desa."

"Membangun Indonesia dari desa ," begitu perintah Mega para kader PDI Perjuangan. "Jika desa kuat, maka Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri," serunya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun