Mohon tunggu...
Oscar
Oscar Mohon Tunggu... Arsitek - Bukan siapa-siapa!

Penulis Amatir, temukan saya di https://www.accubebe.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

TikTok Berbahaya bagi Militer?

15 Juli 2022   19:30 Diperbarui: 15 Juli 2022   20:09 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi Tiktok Asal Tiongkok ini berbahaya bagi Militer? (Photo: Getty Images)

Akibat dari itu seorang Anggota Senior dari Partai Republik Amerika Serikat bernama Brendan Carr yang menjabat sebagai commissioner pada  Federal Communications Commission (FCC)  mengungkapkan kekawatirannya, jika saja anggota Militer masih selalu menggunakan di Aplikasi Tiktok yang berkaitan dengan aktifitasnya, atau bahkan jika saja larangan itu tidak secara keras dalam peraturan untuk Anggota Militar Amerika Serikat.

Dalam kekawatiran Brendan Car tersebut diartikan "bahwa jika seorang Anggota  Militer menggunakan Aplikasi Tiktok, lalu masuk ke Markas Milter dan Barak , maka Data akan tersimpan hingga masuk ke data aplikasi tiktok dan dapat di lacak oleh orang lain . Mengingat Aplikasi Tiktok ini berasal dari negara Tiongkok, jadi kekawatiran Brendan Carr ini semakin diperkuat. Terkait dengan kekawatiran  beliau ini menyangkut masalah keamanan nasional.

Untuk dikalangan Militer sendiri, sedikit riskan memang jika menggunakan tiktok dalam area Militer, contohnya saja. Seorang pengguna tiktok dari anggota Militer sedang membuat Video pada area Pasukan yang mana lokasi tersebut rahasia, maka bisa saja siapapun bisa melihat video tersebut dan mengetahui hal-hal apa saja yang ada di dalam barak atau area tertentu. Hal ini juga hampir sama dengan larangan photo "Geotangging" pada pasukan Milter. 

Seperti kita ketahui, bahwa Geotangging sangat berbahanya bagi Militer. Dikarenakan jika  seorang anggota Militer sedang Selfie atau berphoto dan upload pada sosmed, serta menyertakan  atau menyematkan "tag" pada photo tersebut dan akan membuka pintu bagi musuh untuk dapat mengetahui lokasi. Dan musuhpun bisa "merayapi" lokasi tersebut.

Apalagi Smartphone memiliki fitur Geotag atau data foto seperti waktu pengambilan, tipe camera, sensor, sampai yang terakhir lokasi. Data tersebut dapat disimpan dalam foto. Dan jika saja di unggah oleh pasukan Militer, maka akan memper mudah musuh untuk mendapatkan lokasi mereka.

Kekawatiran dari senior Partai Republic ini memang sangat berdasar akibat dari kerasnya soal Cyber dan spionase. Terlebih lagi akibat dari berbagai "ulah"  spionase yang pernah ditudukan  ke negara Tiongkok . Dan juga dalam beberapa bulan ini, tiktok telah diselidiki/di interogasi oleh pihak Amerika Serikat terkait data warga Amerika yang mereka kumpulkan dan apakah diserahkan kepada Pemerintah China.

Bahkan dalam sebuah laporan mengatakan bahwa, pihak Apple dan Google diminta oleh pejabat Amerika Serikat untuk menghapus Aplikasi Tiktok dari Toko masing-masing perusahaan seperti AppStore dan Google PlayStore. 

Kekawatiran dari pejabat Amerika Serikat ini sebenarnya bukan pertama kali ke perusahaan asal Negeri Tirai Bambu, dulu sewaktu pemerintahaan Donald Trump berulang kali mencerca berbagai perusahaan asal China dan sampai mencoba untuk melarang beroperasi di Amarika Serikat.

Pejabat Tiktok yang ada di Amerika  telah menanggapi hal tersbut, mengenai kemanan data warga Amerika. Dalam tulisan blognya pihak tiktok berkomitment dalam menjaga data penggunanya termasuk data pengguna Amerika Serikat. Dan bahkan atas komitmen itu, pihak Tiktok telah membangun devisi keamanan data di daratan Amerika Serikat. 

"Tindakan yang dilakukan oleh pihak Tiktok ini sebagai bentuk untuk fokus mereka dalam meningkatkan tata kelola Data penggunanya dan memperkuat kebijakan dan protokol perlindungan data, artinya akan lebih dalam melindungi pengguna tiktok, dan membangun kepercayaan pada sistem dan kontrol di Amerika Serikat" Tulis Michael Beckerman, Kepala Kebijakan Publik TikTok untuk Amerika dalam Blog nya.

Lalu, Untuk di Indonesia sendiri apakah akan ada larangan menggunakan tiktok bagi Militer dengan secara jelas tegas karena alasan keamanan?. Meningat larangan menggunakan tiktok bagi TNI hanya karena untuk menjaga martabat TNI saja, dimana larangan itu hanya menyarankan kepada para prajurit TNI harus mengutamakan disiplin diri. Terutama dalam menggunakan media sosial dan tidak termasuk soal keamanan Negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun