Mohon tunggu...
Harun Anwar
Harun Anwar Mohon Tunggu... Desainer - Menulis sampai selesai

Lelaki sederhana yang masih ingin tetap tampan sampai seribu tahun lagi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Spanyol Pegang Kartu As, Jerman Umur Pendek

2 Desember 2022   05:54 Diperbarui: 2 Desember 2022   05:57 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi foto skuad timnas Jerman vs Jepang. Foto: Detik Sport

Jerman gagal lolos dari fase grup piala dunia 2022. Catatan ini mengulang kisah kelam 2018 di Rusia. Padahal Jerman datang dengan kekuatan penuh. Mereka diunggulkan bersama Spanyol untuk maju ke babak berikut. 

Sayang hasil akhir berkata lain. Jepang yang tak diunggulkan malah berhasil keluar dari grup neraka ini sebagai juara grup. Hasilnya Jepang akan bertemu tim kuat Eropa lainnya Kroasia yang jadi finalis piala dunia 2018, sementara  Spanyol sudah ditunggu Maroko. 

Dari sini muncul anggapan Spanyol sengaja mengalah di pertandingan terakhir lawan Jepang hingga kalah 1:2. Apa benar demikian? Ya saya juga tidak tahu pasti. Tudingan terkait ini tentu punya sebab, bahkan ada dasarnya. Wajar bila kemudian Spanyol dicurigai mengalah dan memainkan sepak bola gajah.
       
Saya tidak mau bahas panjang lebar mengenai ini. Saya hanya mau menuliskan bagian yang kecil-kecilnya. Terus terang saya pribadi menyukai Spanyol. Meski di lain sisi saya mengunggulkan Argentina untuk jadi juara. 

Selain itu saya juga berharap Jepang lolos dari grup E ini. Mereka mungkin akan jadi satu-satunya wakil Asia di fase gugur. Tentu akan menyenangkan melihat tim Asia bisa berbicara lebih di event sekelas WC ini.
       
Secara matematis tanda-tanda Spanyol akan lolos grup ini sudah terlihat sejak pertandingan pertama. Kemenangan 7:0 mereka atas Kosta Rika menjadi kartu as yang bikin mereka seakan bisa mengendalikan persaingan grup.
     
Surplus 7 gol Spanyol menjadi barang istimewa dalam cerita grup ini. Terlebih di laga lain Jerman sendiri kalah dari Jepang. Itu membuat Spanyol semakin di atas angin. Mereka bisa "mengatur" apakah akan jadi juara grup atau memilih jadi runner up. Dan sampai di laga terakhir, korban dari kartu as milik Spanyol itu adalah Jerman.
       
Kalah dari Jepang tentu menjadi hal tidak biasa bagi Spanyol. Padahal dari segi permainan mereka unggul jauh. Mereka mengendalikan bola begitu dominan. 10 pemain mereka bahkan tertangkap lebih banyak menduduki setengah lapangan dan mengepung pertahan Jepang. Namun gol tak juah hadir. Bagi Jepang, kemenangan mereka atas Spanyol adalah keuntungan, sedang bagi Spanyol sendiri kekalahan yang mereka derita juga tak ubahnya "keuntungan."
     
Di babak 16 besar Spanyol akan menghadapi Maroko yang secara kualitas berada di bawah mereka. "Keuntungan" yang didapat Spanyol dari hasil pertandingan tadi adalah bahwa mereka baru saja mengeliminasi satu unggulan juara lainnya yakni Jerman. Hal lain yang disebut sebagai "keuntungan" Spanyol yaitu mereka secara otomatis terhindar dari Brazil dan Argentina. Setidaknya untuk 3 pertandingan berikut jika mereka bisa terus melaju.
       
Menghadapi Maroko mungkin dianggap lebih enteng jika harus saling sikut dengan Kroasia. Namun bila memang sanggup menghentikan Maroko langkah Spanyol justru akan berat lantaran bisa saja bertemu tim-tim kuat Eropa seperti Inggris, Prancis, atau bahkan Portugal sendiri.
       
Sampai di sini banyak sekali asumsi mengapa Spanyol bisa kalah dari Jepang. Apa mereka sengaja? Mungkin untuk menghentikan Jerman, menghindari laga keras di babak 16? Entah. Semua bisa benar. Bisa juga salah. Terlepas dari itu kekalahan Spanyol atas Jepang sudah pasti membalikkan prediksi alamiah.
       
Jerman akhirnya kandas. Mereka yang semula difavoritkan bersama Spanyol justru melenggang pulang sendirian dan hanya bisa melihat usaha Spanyol mencapai juara dunia untuk kedua kalinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun