Mohon tunggu...
Harun Anwar
Harun Anwar Mohon Tunggu... Desainer - Menulis sampai selesai

Lelaki sederhana yang masih ingin tetap tampan sampai seribu tahun lagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Masih Banyak yang Belum Sempat Aku Katakan

24 Agustus 2020   20:30 Diperbarui: 24 Agustus 2020   20:20 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mendengar degup jantung yang tak seperti biasanya
Langit dan bumi seperti menyumpit dadaku
Langkah-langkah terasa sunyi seketika
Suara terkekeh itu lenyap tak membekas di antara deru dan suara bising
Padahal hatiku masih selapang kemarin saat kau datang menyibak dengan air mata yang setengah mengering
       
Suaraku masih senyaring kemarin saat menjaja kata-kata beralas bibir yang gelap
Masih banyak yang belum sempat aku katakan
Masih panjang tawa yang belum kita kelarkan
Masih banyak rindu yang belum aku bayar
           
Kalau besok aku masih ada aku ingin sejenak melihat langit cerah
Kalau nafasku yang murahan ini masih diizinkan mengecup dunia aku ingin sebentar mencebur ke laut
Merasakan apakah lautan masih seasin kemarin
Saat kau datang menawarkan dunia baru yang sungguh manis
           
Ooh
       
Besok ini kudatangi jalanan mungkin dengan kaki gemetar
Masih pagi buta sebelum imam keluar menuju masjidnya
Agar tak ada yang lihat basah pipiku kala menangis
Aku ingin menyapu kenangan yang berserak hingga tak bersisa
Menitipnya pada doa-doa yang saban waktu berangkat ke langit
Supaya tak terus-terus ia mengecat hati dengan warna pilu
Supaya tak selalu ia menggedor perasaan yang sebenarnya rapuh ini
     
Aduh
         
Waktu ini kurasa lebih kejam dari rodi dan romusha
Menyeret kita pada romantisme kasih sayang sebelum melempar kembali pada kubangan luka perpisahan
       
Kalau kau tahu masih banyak prosa yang belum aku suarakan padamu
Sebanyak yang belum sempat kau dengarkan
Masih banyak rupa ekspresi yang belum kau lihat
Sebanyak yang belum sempat aku perlihatkan
             
Kalau kemudian waktu ini mau berbaik
Ada baiknya kita tak dipertemukan dulu
Bukan hingga aku sembuh kembali
Bukan hingga kau siap bertatap-tatap lagi
Barangkali sampai aku bisa melanjutkan yang tak selesai aku katakan selama waktu ini
         
Begitu
           
           
Ambon, hari ini juga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun