Mohon tunggu...
Id.Djoen
Id.Djoen Mohon Tunggu... Wiraswasta - ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”

Anak Bangsa Yang Ikut Peduli Pada Ibu Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mampukah Suku Bunga Tabungan 0% Memindah Uang di Bawah Bantal ke Bank?

16 September 2022   23:43 Diperbarui: 16 September 2022   23:45 1780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Uang tabungan ratusan juta untuk bekal daftar haji dimakan rayap yang beritanya sudah kita lihat dan dengar dari berbagi media beberapa hari lalu wujud sebuah keprihatinan. Uang yang ditabung dari hasil kerja disimpan dalam rumah setelah terkumpul ternyata dimakan rayap. Kerugian yang besar dialami sang bapak tersebut.

Cara menyimpan secara tradisional sejak lama kita jumpai dan kadang kita lakukan, semasa kecil kita dibelikan celengan yang terbuat dari tanah liat oleh orang tua kita untu menabung uang sisa jajan sekolah kita setiap harinya. Setelah celengan penuh kita pecah untuk membeli apa yang kita inginkan dari muali baju baru hingga sepeda. Tak beda jauh dengan perilaku orang-orang tua dimasa itu menyimpa uang mereka dibawak kasur atau dibawah bantal. Walupun nilai uang kita yang ditabung dalam celengan tidak ada bunganya kita bahagia saat memecah celengan tersebut.

Dimasa modern saat ini masih banyak juga perilaku menyimpang uang dibawah bantal atau meletakkannya kedalam wadah dan menaruhnya dalam kardus serta meletakkan ditempat yang aman seperti yang uang tabungan dimakan rayap beberapa hari lalu.

Ada beberapa alasan sebagain masyarakat tetap menyimpan uang tabungan dirumah bukan dibank, salah satunya jika membutuhkan uang tersebut tinggal mengambil saja tanpa antri dibank, dan juga ada yang beranggapan menyimpan uang dibank haram karena ada unsur riba'nya dari bunga bank tersebut. Meskipun ada banyak bank syariah tetap saja sebagian orang tetap tidak mau menyimpan uangnya dibank.

Sehingga brangkas uang banyak laku terjual karena sebagian masyarakat menyimpan uang tabungannya dirumah. Atau terkadang mereka menabung dalam bentuk emas karena lebih aman dan tidak mengalami kerugian dan mereka merasa uang mereka lebih aman disimpan ditabung dirumah serta tidak mengandung riba. Terlebih saat jaman sekarang ini banyak sekali kejahatan perbankan dari mulai oknum pegawai bank menghabiskan uang nasabah, penipuan, kejahatan ATM, hacker rekening bank atau mobile banking dan sejenisnya membuat masyarakat masih bimbang menaruh uangnya dibank.

Tabungan bunga 0% dibank akan merubah imets bunga bank sebagai riba menjadi fasilitas menyimpan uang yang tidak beriba. Masyarakat kalau jeli tidak banyak yang memperhitungkan uang mereka tabung dibank berubah atau menjadi lebih banyak karena ada bunga tabungan sekian proses. Masyarakat hanya ingin uang yang mereka tabung aman dari kejahatan dan jumlahnya tetap.

Kalau dulu bunga tabungan dibank sekian prosen setiap bulannya akan tetapi ada juga biaya administrasi yang ditanggung penabung setiap bulannya. Bunga tabungan bank yang didapat nasabah penyeimbang dari biaya administrasi yang sitanggung nasabah.

Bagaimana jika bunga tabungan 0%, apakah juga biaya administrasi juga 0 ?

Tentu ini sebuah pertanyaan yang tidak bisa dianggap sepele, sebab jika bunga tabungan 0% namun biaya administrasi dibebankan maka jumlah uang tabungan nasabah akan berkurang karena tidak ada penyeimbang yaitu bunga tabungan.

Tabungan bunga 0% akan menjadi daya tarik masyarakat yang selama ini menyimpan uangnya dibawah bantal ke bank karena label bank riba tidak ada, akan tetapi akan menjadi dilema juga jika uang tabungan masyarakat yang disimpan dibank berkurang karena terpotong biaya administrasi.

Mungkin bank mempunyai kebijakan-kebijakan dengan suku bunga tabungan 0% namun uang tabungan nasabah tidak berkurang yang belum saya ketahui.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun