Mohon tunggu...
Id.Djoen
Id.Djoen Mohon Tunggu... Wiraswasta - ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”

Anak Bangsa Yang Ikut Peduli Pada Ibu Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ada Kebhinekaan dalam Parcel

11 Mei 2021   12:02 Diperbarui: 11 Mei 2021   12:08 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parcel Sederhana / dokpri

Bingkisan lebaran atau sekarang dikenal dengan parcel, adalah bentuk hadiah berbagai barang yang biasa diberikan saat hari raya idul Fitri. Parcel adalah hadiah wujud rasa gembira dengan memberikan hadiah kepada seseorang. 

Sebenarnya tak ada yang salah dengan parsel lebaran ini toh muncul istilah baru hampers, di agama lain juga kita kenal angphao saat imlek atau dalam tradisi lebaran anak kecil dikenal pula ada salam tempel.

Parcel, hampers, angphao, salam tempel adalah wujud hadiah yang mustinya tidak disalahkan apalagi dilarang oleh KPK sebab itu wujud budaya yang sudah berkembang dan berubah format. Yang perlu disalahkan adalah target dan tujuan parcel tersebut, perlu pelurusan bahwa parsel ramadan harusnya dijadikan sebagai bentuk sedekah sehingga target parsel sesuai sasaran dan tak ada tujuan tersembunyi. 

Yang dikawatirkan adanya tujuan tersembunyi sebuah parcel adalah ketika parcel dijadikan sebagai hadiah suap, ini biasanya dilakukan anak buah kepada atasan, pimpinan kepada relasi bisnis dan lain-lain.

Hal berbeda jika parcel diberikan perusahaan kepada karyawannya, pimpinan perusahaan kepada anak buahnya, orang kaya kepada fakir miskin. Sehingga parcel tersebut bentuk terima kasih dan akan menambah support kinerja anak buah, parcel orang kaya kepada orang miskin wujud sedekah dan berbagi bahagia di hari raya idul fitri, tak ada yang salah dengan parsel koq.

Dalam tradisi parcel isi parsel tentu bermacam-macam tergantung kondisi dan status ekonomi pemberi parsel tersebut, di kalangan orang berada parcel tidak begitu besar namun nilainya besar. Berbeda dengan parcel yang ada dikalangan ekonomi menengah kebawah atau masyarakat pedesaan, parcel berisi kue, makanan khas ramadan.

Mencermati isi parcel sederhana tersebut ada wujud kebhinekaan yang ada dalam barang parcel tersebut walau hanya sekedar merk, nama dan jenis makanan. Pada umumnya isi parcel ada kue, buah dan minuman. Dari nama dan jenis kue, minuman sebagai contoh hal umum saat lebaran pasti ada kue kering yang populer Roti Khong Guan, Wafer Oreo, Biskuit Gerry Hollanda, Kurma, KOJIMA, jenang madumongso dan sirup marjan serta lainnya.

Ada nama kue berbahasa Mandarin "Khong Guan", ada nama biskuit berbahasa Inggris "Hollanda", ada kurma khas Arab, ada kue tradisional Jawa jenang Madumongso dan ada situp berbahasa Arab Sirup Marjan dan adapula KOJIMA. Walau sekedar nama yang beranekaragam, pemberi parsel dan penerima parsel tidak mempermaslahkan parcelnya berbau China, Inggris, Arab dan Jawa.

Wujud kebhinekaan dalam format berbagai macam barang dengan merk berbagai macam bahasa yang menggambarkan keanekaragaman, dibungkus, diwadahi disatukan dalam satu kesatuan bernama "Parcel Lebaran".

Tak ada cacian dalam hal ini misalnya jangan makan itu kue China, jangan terima itu Kurma Arab, buang saja itu biskuit Inggris, atau kembalikan jenang madumongso Jawa. Yang ada kebahagiaan menyambut hari raya idul fitri tanpa mempermasalahkan isi parsel. Itulah salah satu keindahan dan keberkahan bulan suci ramadan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun