Dari sinetron singkat trsebut ada sebuah fenomena menarik yang dapat kita urai dan ambil hikmahnya, ketidak percayaan Si Juki bahwa Si Gusi puasa dan ada masker yang bisa menyembunyikan seseorang puasa atau tidak.
Secara penampilan fisik orang yang sedang berpuasa akan terlihat mencolok pada kondisi bibir yang senantiasa terlihat kering. Masker menutupi kondisi tersebut, walupun tidak semua kondisi bibir mengering bagi-bagi orang yang menjalankan ibadah puasa, akan tetapi dengan masker kita tidak dapat mengetahui seseorang sedang menelan gula-gula dimulutnya, seseoran habis makan sepiring nasi goreng dan lain-lain.
Ibadah puasa adalah ibadah yang sangat berbeda dengan ibadah-ibadah lainnya, sholat, membayar zakat dan haji ibadah yang bisa dilihat seseorang mengerjakan atau tidak sebab dalam ibadah tersebut ada tindakan fisik secara riil. Sedangkan ibadah puasa adalah ibadah menahan lapar dan haus, seseorang yang kondisi perutnya kosong karena menjalankan ibadah puasa tidak akan bisa diketahui orang lain, yang tahu hanya dirinya dengan Allah SWT. Walau ada masker yang bisa menutupi kondisi bibir berpuasa atau tidak namun tidak bisa menutupi bahwa dirinya berpuasa atau tidak dihadapan Illahi.
Dari ibadah puasa dibulan Ramadan ini dapat kita pahami bahwa Ibadah Puasa selain menjaga ucapan bibir dan hati namun juga merupakan latihan kejujuran pada diri hamba Allah yang menjalankan ibadah puasa. Sehingga endingnya nanti setelah sebulan ramadan akan menghasilkan rakyat yang jujur, aparat yang jujur, pejabat yang jujur dan pemimpin yang jujur sehingga negara ini rakyatnya akan menemui kemakmuran karena dikelola oleh orang-orang yang jujur jauh dari korupsi, kolusi dan nepotisme