Mohon tunggu...
Id.Djoen
Id.Djoen Mohon Tunggu... Wiraswasta - ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”

Anak Bangsa Yang Ikut Peduli Pada Ibu Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Pesantren Kilat yang Hilang

16 April 2021   19:47 Diperbarui: 16 April 2021   19:57 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesantren kilat adalah istilah kegiatan bernuansa pesantren yang biasa dilakukan oleh sekolah-sekolah, universitas melalui Lembaga Dakwah Kampus, masjid dan taman Pendidikan Al-Qur'an. Kegiatan ini dilakukan selama kurang lebih 1 s/d minggu. Dalam kegiatan ini para peserta melakukan kegiatan bernuansa ramadan dari mulai mengaji, buka bersama, taraweh dan tadarrus. Adapula yang menyelenggarakan acara pesantren kilat ini dengan peserta menginap ditempat kegiatan.

Tak beda yang dilakukan dimsjid didekat rumah saya, dulu sebelum ada wabah covid 19 kegiatan pesantren kilat dilakukan selama 1-2 minggu awal Ramadan dengan peserta para remaja masjid dan anak-anak yang biasa mengaji dimasjid tersebut. Keceriaan para peserta saat berbuka, taraweh , tadarrus hingga kegiatan ramai-ramai bangunkan warga untuk sahur.

Dengan sedikit pengetahuan ilmu agama Islam yang saya miliki, saya andil sedikit dalam kegiatan pesantren kilat tersebut walau hanya sekedar mengajar tatacara ibadah sholat yang baik  dan benar, mengajar membaca Al Qur'an tingkat Iqra' bacaan dasar atau sekedar memberikan kuliah tujuh menit ( kultum ) jelang berbuka puasa.

Disaat anak-anak libur sekolah dengan kegiatan pesantren kilat tersebut bertambah ilmu keagamaan khususnya agama Islam yang disekolah masih kurang maksimal. Saat pandemi covd 19 datang melanda dua ramadan kegiatan pesantren kilat hilang diberbagai lembaga pendidikan, masjid, TPQ dll.

Covid 19 memaksa remaja masjid anak-anak masjid, anak-anak sekolah kehiilangan asupan ilmu agama Islam selama Ramadan ini. Kalau dibidang pendidikan Formal ada istilah Stunting Pendidikan akibat pandemi Covid 19 dan kurangnya kesiapan para pelaku pendidikan atas datangnya musibah tersebut membuat kurangnya asupan gizi ilmu pengetahuan bagi anak-anak didik selama covid 19 yang hanya andalkan sistem pendidikan Daring.

Fenomena anak-anak sekolah nongkrong diwarung kopi dengan alasan cari sinyal wifi untuk kegiatan sekolah daring, namun pada kenyataannya kebanyakan dari mereka pergi ke warnet atau warung kopi yang tersedia wifi untuk bermain game online. Dikarenakan masih kurang maskimalnya lembaga pendidikan dalam melaksanakan sitem pendidikan daring selama pandemi ini.

Stunting pendidikan formal juga merambat pada stunting ilmu keagamaan bagi mereka ditengah wabah covid 19 ini yang sebelumnya dapat mereka peroleh asupan gizi ilmu keagamaan melalui kegiatan pesantren kilat yang saat ini tiada.

Pesantren kilat selama ramadan inilah moment yang saya rindukan walau untuk sekedar sedikit berbagi ilmu keislaman, namun keceriaan anak-anak serta silaturrahiim adalah moment terindah pada kegiatan tersebut.

Entah sampai kapan pesantren kilat hilang disetiap bulan Ramadan, wallahu a'lam ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun