Mohon tunggu...
Id.Djoen
Id.Djoen Mohon Tunggu... Wiraswasta - ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”

Anak Bangsa Yang Ikut Peduli Pada Ibu Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menanti Sistem Zonasi Guru

17 Juni 2019   12:32 Diperbarui: 25 Juni 2019   06:06 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca dari berita beberapa media offline maupun online alasan sitem zonasi dalam PPDB tahun 2019 ini meliputi 3 poin yaitu : Pemerataan kualitas pendidikan, Menciptakan banyak sekolah favorit, Peningkatan kualitas guru. Akan tetapi dilapangan sistem PPDB Zonasi ini mengalami dilema terlebih untuk tingkat SMP dan SMA sebab tidak semua wilayah memiliki SMP dan SMA Negeri sehingga antara pagu sekolah dibanding dengan jumlah calon peserta didik tidak seimbang.

Untuk saat ini PPDB Zonasi lebih cocok untuk tingkat SD sebab banyak SD yang rebutan siswa sehingga ada sekolah yang terpaksa dimerger. Tidak atau belum meratanya pembangunan SMP dan SMA Negeri menjadi kendala disitem zonasi ini sehingga tiga point tujuan zonasi diatas akan pupus.

Pemerataan kualitas pendidikan, menciptakan banyak sekolah favorit dan peningkatan kwalitas guru belum tentu menjamin "kualitas siswa" yang dihasilkan sebab pendidikan anak 90% ada ditangan orangtuanya. Ini dapat dilihat dari jam sekolah walau fullday hanya berkisar 8 jam sementara 16 jam sisanya ada dikeluarga atau orangtua.

Untuk itu dalam tulisan ini saya cenderung menyoroti Guru Pendidik dan Orangtua walimurid tersebut. Beberapa waktu lalu ada ide menarik dari mendikbud Anies Baswedan dengan program orangtua antar anak kesekolah. Program tersebut berupaya mensinergikan sekolah, guru, siswa dan orangtua.

Kalau PPDB menggunakan sistem zonasi kenapa tidak gunakan sistem Zonasi Guru?

Sebuah pertanyaan dari hati saya pribadi yang layak kita renungkan untuk diterapkan guna meningkatkan pendidikan anak bangsa. Mungkin anggap zonasi guru hal yang kurang menarik dikaji akan tetapi ada hal-hal positip yang dapat dilihat dari Zonasi Guru ini. Adapun hal positip tersebut dapat kita kutip satu-satu persatu seperti yang saya rinci secara singkat dibawah ini.

Keuntungan sistem Zonasi Guru bagi siswa
Dengan sistem Zonasi Guru, siswa akan dekat dengan gurunya, bisa belajar dirumah guru, bisa bermain silaturrahmi dirumah guru, dan lain-lain sehingga muncul kedekatan guru dengan siswa bukan hanya dilingkungan sekolah namun juga dilingkungan masyarakat. 

Hubungan Guru dengan siswa bukan hanya orangtua disekolah namun juga di masyarakat, poin ini tentu nilai positip bagi siswa tersebut sebab guru yang mengajarnya akan lebih familier dimata siswa.

Keuntungan sistem Zonasi Guru bagi Guru Pendidik
Dengan sistem Zonasi Guru, guru akan lebih hemat waktu dan biaya salah satu faktor agar seorang guru bisa konsentrasi saat mengajar. Guru lebih dekat dengan siswa dan orangtua siswa, pelajaran yang diajarkan disekolah belum selesai bisa dilanjutkan dirumah guru. 

Guru dapat memberikan keterangan tentang prestasi atau permasalahan siswa keorangtua secara langsung . dengan demikian tingkat kekeluargaan siswa, guru dan orangtua akan terjalin dengan baik.

Keuntungan sistem Zonasi Guru bagi Orangtua
Dengan sistem Zonasi Guru, orangtua siswa dapat memberitahukan tentang perilaku kegiatan anaknya pada guru sehingga sharing antara guru dan orangtua akan berjalan yang kelak akan menentukan bagaimana cara mengajar siswa-siswi tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun