Mohon tunggu...
Id.Djoen
Id.Djoen Mohon Tunggu... Wiraswasta - ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”

Anak Bangsa Yang Ikut Peduli Pada Ibu Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Kurma

"Man Sana Koper-e Sini"

29 Mei 2019   00:03 Diperbarui: 29 Mei 2019   00:37 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jelang hari raya Idul Fitri warga muslim yang dalam perantauan baik untuk dinas, tugas dan pekerjaan ramai-ramai mudik. Ada yang mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi, dan juga ada yang menggunakan angkutan umum. Suasana mudik yang ramai membuat macet jalanan dan juga biaya tansportasi mahal, salah satunya harga tiket pesawat yang masih mahal jelang lebaran tahun ini.

Tingginya harga tiket domestik sejak Januari 2019 diperkirakan akan berimbas pada maskapai. Bahkan, saat Lebaran nanti diprediksi tidak akan terjadi lonjakan penumpang yang signifikan sehingga maskapai tidak akan menikmati peak season seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sumber : Kompas.id

Harga tiket pesawat yang mahal mungkin tak berpengaruh bagi warga yang mudiknya hanya satu pulau atau pulau terdekat, sebab mereka bisa mengalihkan angkutan udara keangkutan darat seperti bus dan kereta api. 

Jalan tol yang dibangun pemerintah juga alternatif bagi warga untuk mudik namun itu hanya untuk yang mudik antar propinsi dalam satu pulau, misalnya pulau jawa , mudik dari Jakarta ke Surabaya. Begitu pula mudik antar pulau terdekat mahalnya tiket pesawat bisa beralih menggunakan angkutan laut.

Bagaimana dengan nasib Borman yang tugas dan dinas di Jakarta mudik ke Ambon atau bagaimana dengan Paiman guru PNS yang ingin mudik kempung halamannya di Solo ?

Dengan harga tiket pesawat yang mahal hanya satu alternatif angkutan bagi Borman dan Paiman yaitu menggunakan angkutan laut dengan kapal laut.

Akan tetapi permasalahannya perjalanan melalui laut dari Jakarta ke Ambon bukan 1 jam atau 3 jam namun berhari-hari Jakarta ke Maluku akan memakan waktu 4 - 5 Hari sedangkan cuti bersama ditetapkan 3 Juni 2019 -- 7 Juni 2019 ( 5 hari ) , tentu saja waktu cuti yang dipakai untuk Borman mudik ke Ambon habis dalam perjalanan bahkan kurang untuk perjalanan pulang pergi.

Maka terpaksa mereka menggunakan angkutan udara kalau ingin mudik dan menikmati masa cutinya tersebut bersama keluarga merayakan lebaran. Harga tiket pesawat yang mahal tersebut sebuah beban bagi mereka berdua.

Man Sana Kopere Sini, dalam harga tiket pesawat yang mahal tidak ada dompet yang sehat bag Borman dan Paiman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun