Mohon tunggu...
opi novianto
opi novianto Mohon Tunggu... Lainnya - suka dunia militer

Suka otomotif dan dunia militer

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jelajah Pinggiran Kota Malang dengan Daihatsu Taft

25 Mei 2014   18:35 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:07 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_338282" align="aligncenter" width="400" caption="Wajah Pinggiran Malang yang Asri"][/caption]

Lihat jip, daihatsu taft, sedang nganggur di garasi milik saudara di Malang rasanya gemas dan penasaran untuk “mencicipi”nya, maklumlah sebagai “orang kota” kami memilih New Grand Livina tipe XV 1500 cc dari Nissan dengan transmisi otomatis. Selain itu juga dari awal belajar, saya lebih banyak mencoba trasmisi otomatis semisal milik Honda Jazz .

[caption id="attachment_338285" align="aligncenter" width="300" caption="Menyetir Daihatsu Taft"]

1400991422985878179
1400991422985878179
[/caption]

Sebenarnya transmisi manual pun pernah nekat saya jajal, ketika kakak menitipkan Daihatsu Tarunanya ketika dia pergi ke luar Jakarta selama sepekan. Walhasil dengan modal nekat (dan belum memiliki SIM A waktu itu he..he.he..don’t do this at home) sayapun membawa mobil tersebut dari rumah di bilangan Cijantung ke kantor di kawasan Cempaka Putih via tol Jagorawi. Hasilnya? Cukup bisa ditebak, sempat mati mesin total lima kali perjalanan pergi pulang, karena saya belum biasa dan tahu celahnya dengan transmisi manual Daihatsu Taruna.

Nah kembali ke Daihatsu Taft, berhubung belum pernah mengendarai kendaraan manual jenis ini yang masuk kategori jip sejati berpenggerak empat roda (bukan jip banci lho..), saya pun mengajak orang kepercayaan mertua yaitu Pak Urip, yang mahir menangani kendaraan berkonsumsi diesel ini dan juga mengajak pasangan di bangku belakang sebagai juru foto. Daihatsu taft ini sudah cukup tua (tahun 1992) namun masih berfungsi dengan baik. Mesinnya memiliki power steering dan andal untuk medan jalanan yang tidak rata atau untuk off road. Penggerak empat rodanya pun masih berfungsi dengan baik, hanya saja sayang koplingnya sudah lumayan keras, sehinga kadang agak sulit memindahkan gigi. Untuk fitur kenyamanan, AC nya masih hidup namun sudah mulai bocor, sehingga jarang kami nyalakan.

Untuk keluar dari garasi ke jalan depan rumah yang cukup sempit, saya serahkan ke Pak Urip, setelah di jalan raya barulah saya yang mengemudi. Dan mulailah kami menjelajah Malang daerah pinggiran, untuk mencicipi suasana yang berbeda dari kota Malang. Suasana pedesaan berhambur sawah, kebun, danlatar belakang pegunungan membuat perjalanan ini terasa menyenangkan. Dengan suara yang menderu khas mesin diesel, kami menuju daerah Dau, Sengkaling, yang terkenal dengan pemandian buatannya. Kami tidak menuju Batu, melainkan berbelok ke kanan menuju daerah Wagir.

[caption id="attachment_338288" align="aligncenter" width="350" caption="Jalanan Mulai Terasa Lengang"]

14009916981660023949
14009916981660023949
[/caption]

Suasana mulai berubah dari yang beraspal mulus dan ramai oleh lalu lalang kendaraan menjadi jalanan kampung yang tidak terlalu lebar dan mulai lengang. Pepohonan mulai banyak terlihat dan kemudian sawah pun menghambar. Kondisi jalan tambah menantang, mulai berkelok-kelok dengan kondisi yang remang-remang tertutup oleh vegetasi. Kami melihat pemandangan pegunungan dengan sawah atau pepohonan lebat dan jurang di samping kiri. Kami semakin jarang menjumpai rumah penduduk atau berpapasan dengan kendaraan. Suasana nampak teduh dan damai. Selama itu kami hanya menggunakan gigi 1,2 dan 3 saja.

[caption id="attachment_338292" align="aligncenter" width="263" caption="Sawah Menghampar"]

14009918181307800215
14009918181307800215
[/caption]

Selama menapaki rute ini, saya rasakan tarikan Daihatsu Taft memang mantap dan bertenaga, meskipun harus diimbangi dengan suspensi yang cukup keras. Setelah melewati kebun dan sawah, kami kembali bertemu perumahan penduduk dan jalanan kembali mulus. Kini kami disuguhi pemandangan kebun tebu, kelapa, dan pohon keras seperti sengon. Mobil kemudian parkir sejenak untuk menikmati segelas teh dan rengginang di rumah petani kenalan Pak Urip.

[caption id="attachment_338300" align="aligncenter" width="263" caption="Pepohonan"]

14009924681457762957
14009924681457762957
[/caption]

Menjelang jam 3 sore, kami putuskan untuk kembali ke kota Malang, dan sebelum sampai ke rumah kami mampir di kedai Bakmi Jogja, dekat stadion Gajayana. Sampai dekat rumah, kemudian saya serahkan kembali ke Pak Urip untuk memasukkan mobil ke garasi.

Kesimpulannya Daihatsu Taft memang bandel dan konsumsi BBM-nya terbilang irit. Terpuaskan sudah rasa penasaran saya untuk mencoba mobil manual kategori jip, meskipun tidak sempat mencicipi penggerakempat rodanya dikarenakan tidak menemui medan berlumpur atau sejenisnya. Kalau ada rejeki, ingin rasanya memperbaiki roda kemudi, kopling, jok dan ac nya agar mobil itu bisa kembali mendekati masa-masa jayanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun