Mohon tunggu...
opi novianto
opi novianto Mohon Tunggu... Lainnya - suka dunia militer

Suka otomotif dan dunia militer

Selanjutnya

Tutup

Film

"Homestay" Ingatkan Kehidupan di Dunia Sekedar Singgah

3 April 2019   15:54 Diperbarui: 3 April 2019   16:11 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Homestay bisa dimaknai hidup hanya sementara (dok GDH)

Film "Homestay" baru tayang reguler 10 April mendatang. Tapi euforia film ini sudah berlangsung sejak Maret lalu, membuatku bertanya-tanya apa sih keistimewaan film ini. Ketika KOMiK diundang menghadiri meet & greet sekaligus special screening-nya Sabtu,30 Maret lalu, aku pun ikut karena penasaran.

Film Thailand yang biasa kutonton adalah film horor. Lumayan banyak judul yang pernah kutonton. Ada "3 AM", "4bia", "Shutter", "Alone", "Pee Mak", "Haunted Hotel" dan masih banyak lagi. Kalau yang genrenya drama malah belum pernah.

Melihat sutradaranya adalah rekan duet Banjong Pisanthanakun, Parkpoom Wongpoom, yang membesut film "Shutter", aku menerka-nerka seperti apa film drama remaja dalam arahan sutradara yang terbiasa membidani film horor. Rupanya ciri khasnya dipertahankan dengan ada beberapa adegan yang menggunakan rumus horor seperti adegan jumpscare dan hal-hal yang membuat penonton digiring ke rasa yang tak nyaman.

Ceritanya berpusat pada sosok spirit (James Teeradon). Ia tiba-tiba bangun dalam sebuah tubuh di kamat mayat dan kebingungan. Petugas kamar mayat pun kemudian berteriak karena tubuh tersebut sebelumnya telah dinyatakan tak bernyawa karena bunuh diri.

Spirit itu kemudian bertemu sosok yang disebut penjaga. Ia diberitahu si penjaga tersebut ia mendapat hadiah hidup di alam fana selama 100 hari. Tugasnya di dunia adalah mencari tahu alasan Min melakukan bunuh diri. Apabila ia berhasil menemukan jawaban yang benar maka ia akan diberi hadiah hidup di dunia. Sebaliknya, jika ia salah maka ia harus kembali ke alam baka.

Mulailah spirit yang mendiami tubuh Min ini mencari tahu. Ia mencoba mengenali keluarganya, tapi ia merasa keluarganya baik-baik saja. Maka ia mencoba mengenali lingkungan pertemanannya di sekolah. Rupanya Min tak punya banyak teman. Ia hanya dekat dengan Li yang tomboy dan Pi (Cherprang Areekul) yang cerdas sekaligus cantik. Apakah masalahnya ada di keluarganya atau di sekolahnya?

Makna Homestay yang Menarik
Ada yang menarik mengapa film ini menitikberatkan istilah 'homestay'. Rupanya 'homestay' yang dimaksud adalah persinggahan sementara. Hidup di dunia juga termasuk 'homestay' karena nanti semuanya juga di alam baka.
"Urip kuwi mung mampir ngombe, ora bakal urip selawase (Hidup itu cuma seperti singgah minum , tidak akan hidup selamanya", seperti pepatah Jawa.

Dari segi akting aku apresiasi untuk James. Perannya cukup kompleks. Kadang ceria, kadang tertekan, seperti dua karakter orang yang berbeda. Alurnya sulit ditebak. Aku tak tahu film adaptasi novel "Colorful" lainnya, jadinya aku tak bisa membandingkan.

Saat special screening penonton begitu riuh rendah. Setiap ada adegan James yang romantis, mereka bersorak-sorak, seperti ketika nonton film Dilan saja.
Film ini memiliki rating 15 menit ke atas karena tema bunuh diri itu sensitif bagi remaja. Di Thailand film ini sukses bertahan diputar di layar bioskop cukup lama.

Film ini tayang 10 April mendatang. Aku memberi skor 8/10 secara keseluruhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun