Bogor, Jawa Barat | Tadi, waktu makan siang, tak disangka bertemu dengan seorang teman yang 'Kompas-Kompasiana Mania/k;' teman yang satu ini, kebetulan sudah Guru Besar, punya menu Pagi dan Soreh adalah baca di K and K, termasuk Kompas Id.
Temanku, bertanya, "Hari Ini Lue Nulis apa?" Hah! Gegara kuota cekak plus tak ada idea, hari ini, mauku tak publikasi tulisan. Saya pun menjawab, "Iya ya, hari ini Gue nulis apa ya?"
Mungkin, tak sedikit Kompasianer seperti saya, istirahat menulis karena pergumulan kuota dan gagasan or idea buntu. Ok lah. Kuota habis, bisa beli, atau hunting sim card  plus kuota sekali pakai; habis kuota, maka buang and ganti baru.
Tapi, bagaimana jika seorang penulis kehabisan dan kehilangan gagasan, idea, oipni, or bahan baku tulisan, itu 'problem serius.' Serius, karena nyaris tak bisa dibantu dan tidak ada obatnya. Jadi?
Umumnya, setiap orang mempunyai hasil olah pikir, gagasan, idea, opini, tapi tersimpan dalam 'Lemari Berpikirnya.' Tapi, arsip dalam Lemari Berpikir tersebut, tidak dikeluarkan atau dipublikasikan. Sehingga lama-kelamaan menjadi sesuatu yang usang, tak bermakna, dan sia-sia. Padahal, jika mau tuangkan dalam bentuk tulisan, maka (akan) menjadi banyak artikel atau pun tulisan edukatif untuk semua.
Kembali ke, "Iya ya, hari ini Gue nulis apa ya?" Saya masih juga tak tahu mau menulis apa; padahal dari tadi hunting sumber bahan mentah di Kompas dan sejumlah situs berita Luar Negeri. Semuanya hangat dengan 'Jokowi Mission di Rusia dan Ukraina; sementara itu, China silent, Amerika Serikat mencak-mencak. Mau nulis tentang itu, hadeh! Sudah sangat banyak.
Lalu, "Gue Mau Nulis Apa Ya?" Masih tak muncul idea dan gagasan. Padahal, tadi kubaca berbagai Artikel Humaniora, Â Politik, Militer, Ilmu dan Tekhnologi, dan Isu-isu Krusial serta Kontemporer dari berbagai penjuru Tanah Air dan Dunia.
Tapi, tetap saja, Aku bertanya kepada Saya, "Hari ini Gue Nulis Apa Ya?"
Opa Jappy | Indonesia Hari Ini
