Penanganan terhadap Korban Covid-19 Non-Kesehatan

Adakah Solusi Cerdas?

Penanganan Korban Convid-19 Non-Kesehatan,  yang telah (dan akan) dilakukan pemerintah, lebih kurangnya, perlu diteruskan sembari pembenahan sana-sini. Bahkan, bukan sekedar memberi bansos uang serta barang kebutuhan pokok.

Selain itu, dengan tutupnya sejumlah mall, swalayan, tempat hiburan, tempat usaha kecil hingga besar, berujung pada jutaan orang kehilangan pekerjaan; serta terjun bebas secara ekonomi. 

Oleh sebab itu, yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah edukasi dan pelatihan terhadap Korban Convid-19 Non-Kesehatan, serta membuka peluang cipta kerja padat karya. Ini penting.

Pemerintah, sebisa mungkin, mengajak para Konglomerat, BUMN, Kontraktor Proyek Strategis Nasional, Proyek dan Pekerjaan Kontruksi yang sementara atau tetap berjalan agar memperkerjakan Korban Convid-19 Non-Kesehatan, tentu saja, sesuai kemampuan, ketrampilan, dan kualitas mereka. Bahkan, untuk sementara, menutup pintu masuk pekerja asing ke NKRI.

Kapan?

Menurut saya penanganan terhadap Korban Convid-19 Non-Kesehatan di Indonesia, harus segera dilakukan, sekarang, bukan nanti. Sebab, dari antara mereka, terutama yang berusia produktif/kerja, ibu hamil, serta orang tua muda dengan anak-anak balita dan usia sekolah; mereka memerlukan penghasilan untuk melanjutkan hidup dan kehidupan. 

Itu hanya bisa terjadi, bukan karena bansos, melainkan usaha atau kerja. Lalu, siapa yang memberi atau membuka peluang tersebut? Ya. Seperti saya sebut di atas, yaitu Pemerintah dan Pengusaha.

Bersambung

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini