Sekitaran Universitas Indonesia, Depok Jawa Barat | Bosan.....! Kata yang bermakna 'situasional' tersebut terjadi atau dialami oleh setiap orang, siapa pun dia. Semua orang pernah mengalami bosan dan kebosanan; durasinya bisa hanya sebentar dan hilang, namun ada juga yang berlangsung lama sehingga menjurus pada 'sangat tidak menyukai.'
Bosan bisa disebut juga sebagai situasi psikologis seseorang, pada semua jenjang usia, latar belakang sosio kultural, politik, idiologi, agama, strata, etnisitas, dan lain sebagainya, yang mencapai tahap jemu, kejemuan, 'tidak bereaksi apa pun,' terhadap apa-apa (benda, makanan, orasai, narasi, bacaan, peristiwa, dan lain-lain) yang ia (mereka) lihat, dengar, dan terjadi.
Bosan, dan juga kebosanan, umumnya terjadi karena berbagai hal, antara lain, (i) suasana diri yang tidak menyenangkan atau 'tak mood,' (ii) sudah sering mendengar dan melihat sesuatu, dan berada di suatu tempat, (iii) apa-apa yang dilihat, didengar, terjadi (sangat, sangat, sangat) tidak menarik atau 'itu-itu saja,' (iv) berada pada sikon yang monoton, tanpa perubahan, sudah lama, (v) pernah mengalami kegagalan yang terus menerus, misalnya dalam kerja atau karier, (vi) harapan-harapan yang tidak tercapai, dan lain-lain.
Jelas! Anda pernah mengalami bosan dan kebosanan khan ...... !
Jika mengalami bosan dan kebosanan, itu manusiawi dan terjadi pada siapa saja, namun jangan sampai hal tersebut menjadi 'penyakit' diri serta mempengaruhi sesama atau orang lain di sekitar anda dan saya; apalagi jika diri anda adalah seseorang yang mempunyai pengaruh besar ke/pada orang-orang sekitar dirimu.
Lalu, apa yang (kita, anda, dan saya) lakukan untuk 'membunuh' bosan dan kebosanan? Banyak orang cenderung untuk terbenam dan diam dalam kebosanan, sambil pasrahkan diri pada nasib dan takdir. Karena, Â toh, mau melakukan apa pun, pasti tak bisa keluar dari sikon yang terjadi (lihat iv, v, vi di atas), ini telah menjadi apatis. Mungkin, anda dan saya, pernah seperti ini? Ok lah.
Berdasarkan pengalaman dan percakapan dengan banyak orang, bosan dan kebosanan, dapat dihindari dengan berbagai cara, antara lain, cara (i) rekreasi atau piknik, (ii) melakukan hal-hal baru, (iii) menulis buku harian, (iv) olahraga ringan, (v) membangun interaksi di/pada/dengan komunitas baru yang berbeda, (vi) mencari pekerjaan atau aktivitas baru, (vii) perpisahan, dan menemukan teman atau sahabat-sahabat baru, (viii) pindah tempat tinggal. Nah, silahkan anda memilih yang tepat.
Ingat, Bosan dan Kebosanan bukan penyakit, tapi situasi diri; dan itu bisa/dan tidak terjadi pada siapa pun. Tap, bosan dan kebosanan bisa meruska diri sendiri dan orang-orang sekitar. Jadi, latih diri agar tidak terjerumus ke/dalam bosan dan kebosanan yang 'tak terobati.'Â
Cukuplah
Opa Jappy | Indonesia Hari Ini