Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Untuk Mereka yang Tidak Divaksinasi Anti Covid-19

8 Desember 2020   13:31 Diperbarui: 16 Januari 2021   12:30 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kompas Com

Bogor, Jawa Barat | Vaksin anti virus Covid-19 sudah tiba di Indonesia, dan disimpan pada tempat aman serta dengan tingkat sekuriti yang tinggi, dan pada waktu dekat, Pemerinta, melalui institusi terkait (akan), secara simultan serta bertahap, melakukan vaksinasi secara Nasional. Vaksinasi itu (akan) diberikan ke/pada kurang lebih 160 juta WNI dari berbagai kelompok umur.

Mereka, orang-orang di Nusantara, yang (akan) menerima atau mendapat vaksin sudah terdata dari kelompok usia 18 tahun +1 hari hingga 60 tahun -- 1 hari. Di luar kelompok usia tersebut, bukan prioritas. 

Lalu, bagaimana dengan mereka yang berusia 18 tahun +1 hari hingga 60 tahun -- 1 hari? Apakah mereka dibiarkan terpapar Covid-19 atau ada cara lain sehingga tidak menjadi korban Corona? Untuk itu, sayan belum mendapat(kan) jawaban pasti; jejak digital pun, belum ada publikasi, sosialisasi, dan penjelasan tentang nasib orang dari 0 hingga 18 tahun serta di atas 60 tahun. Apakah mereka (akan) mendapat perlakuan istimewa, bukan diberikan vaksin, melainkan hal-hal yang lain sehingga tidak terpapar Covid-19? Jadi, apa yang harus dilakukan?

Tips untuk Kelompok Usia 0 - 18 tahun

Jumlah orang Indonesia pada kelompok usia Usia 0 - 18 tahun, menurut Data BPS 2019, mencapai sekitar 70 Juta. Mereka ada pada berbagaia area hidup dan kehidupan, serta komunitas sosial, tingkat pendidikan, kelas, wilayah, etnis, dan lain sebagainya. Sebarannya di semua wilayah Nusantara, dengan tingkat mobilitas yang beragam, lambat, cepat, terbatas, atau pun menjangkau area luas dengan capat.

Nah, jika mereka tidak mendapat Vaksin Anti Covoid-19, bagaimana bisa menjaga diri agar tidak terserang Corona? Ini yang harus mendapat perhatian pemerintah; sebab, mereka adalah generasi emas; jangan sampai emas tersebut hilang terbawa bencana. Oleh sebab itu, saya usulkan beberapa hal sederhana,

Kelompok usia 0 tahu--pra-sekolah (PAUD dan TK), dibatasi ruang geraknya di luar rumah; karena kemungkinan, ada banyak OTG berkeliaran. Para OTG tersebut bisa saja 'menyalurkan' Covid-19 ke/pada kelompok usia tersebut. Termasuk, walau di rumah, orang tua atau saudara-saudara yang lain, tetap gunakan masker serta taat protokol kesehatan lainnya. Selain itu, sebisa mungkin, hindari mereka berinteraksi dengan orang-orang atau tamu dari luar rumah, termasuk keluarga dekat, opa/oma dan lain sebagainya.

Kelompok usia Sekolah (PAUD,  TK, SD). Kelompok ini, menurut saya, walau dikatakan bahwa mereka memiliki kekuatan imunitas tubuh yang tinggi, jika ada disekitar OTG maka sangat riskan terpapar Covid-19, apalagi, jika benar, Januari 2021 sudah mulai besekolah/ada di ruang kelas. Dalam artian, bisa saja mereka tertular, namun tidak terdeteksi atau pun pada stadium lanjut baru menyadarinya.  Oleh sebab itu, walaupun sekolah/kelas kursi/bangku belajar sudah ditata ulang, tapi tak boleh lengah dan remehkan situasi. OTG selalu ada di mana-mana, termasuk pada diri para guru dan pegawai sekolah, jadi, protokol keshatan, tetap diterapkan secara ketat. Lebih dari, mereka harus cepat-cepat pulang, hindari kerumunan, jaga jarak komunikasi antar teman. Di sini, perlu peran guru untuk mengawasi dan mengingatkan mereka.

Kelompok usia Sekolah SMP-SMA/K, 13/14 hingga usia 17/18 tahun; inilah kelompok yang paling mobile, semangat, kreatif, aktif interaksi, bahkan bisa ada dan muncul di mana-mana. Mereka biasanya, bersama grup-grup kecil, di Sekolah, Kampus, Caf, Mall, Area Terbuka, dan seterusnya, serta kadang tak memperhatikan protokol kesehatan. Kelompok tak pernah diam ini, seringkali melanggar yang seharusnya tak boleh dilanggar, menabrak aturan-aturan baku, sebagai suatu bentuk "Ini keberanianku, Lue berani apa kaga?" Nah, dengan sikon dan gaya seperti itu, besok setelah kembali bersekolah (di gedung dan kelas), maka tidak menutup kemungkinan, akibat terlalu lama dibatasi PSBB, mereka (akan) kembali ke kebiasaan lamanya. Jika itu terjadi, maka, tidak menutup kemungkinan, apalagi tak mendapat vaksinasi, maka menjadi sasaran empuk Covid-19. Lalu, apa yang harus dilakukan? Mereka cenderung 'kurang denger' orasi dan narasi nasehat dari orang dewasa, namun percaya pada gadgetnya. Jadi, nasehati mereka dengan 'kata-kata flyer, image, foto, vidio,' melalui Medsos, terutama IG, WA, FB. Perlakukan mereka sebagai 'Orang Dewsa,' berikan mereka kehendak bebas, sertam persilahkan memilih (i) mau mencapai masa depan dengan cemerlang dan gilang gemilang, atau (ii) besok tiada karena tenggelam bersamaa Covid-19. 

Tips untuk Kelompok Setelah 60 Tahun

Kelompok usia after 60 ini, sebetulnya paling rentan dan mudah terpapar Covid-19, apalagi jika memiliki pernyakit bawaan, tapi mereka bukan prioritas mendapat  vakisinasi anti Covid-19. Alasnnya? Saya tak tahu. Tapi, tak apalah, toh para manula ini, setiap saat (tiap detik, menit, jam, hari, dan seterusnya) jatah durasi hidup dan kehidupannya semakin berkurang, walau kadang dibungkus dengan frasa umur panjang. Walau, sangat rentan terhadap Covid-19 (dan tak divaksinasi), tapi para Manula, diarahkan untuk 'jaga diri sendiri;' itu alasanya, kata temanku yang petinggi di republik ini. So, apa yang bisa dilakukan, monggo klik  Saran untuk Manula agar Terhindar dari Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun