Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indonesia sebagai Negara Maju? Bersyukurlah

27 Februari 2020   13:01 Diperbarui: 27 Februari 2020   12:57 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekitaran Universitas Indonesia, Depok Jawa Barat | Narasi-narasi tetang asal mula peradaban (terutama dari Timur Tengah, China, Afrika) menunjukan bahwa manusia kuno telah mampu menghasilkan unsur-unsur budaya dalam rangka mengembangkan hidup dan kehidupan mereka. Hal-hal pertama yang mereka kembangkan adalah pengelolaan tanah atau pertanian, peternakan, penyembahan kepada Ilahi, kemudian membangun kota. 

Tentu saja dalam kota tersebut, berdiam komunitas masyarakat yang sarat dengan berbagai aspek, termasuk struktur dan tatanan kekuasaan atau pun pemerintahan (negara) kota atau polis.

Sehingga sejak masa lalu, telah merupakan ciri universal bahwa Negara (Negara Koya mau pun Negara Kebanggsaan) harus memiliki Pemerintah atau Kaisar, Rakyat, dan Wilayah; plus upaya-upaya ekonomi dan pertahaan sehingga keberadaan negara tetap ada atau eksis.

Pada konteks kekinian, unsur-unsur berdiri atau adanya Negara tersebut, nyaris tak berubah. Bahkan, ditambahkan. Sehingga Negara berfungsi sebagai alat untuk kebaikan dan ketertiban umat manusia. Dalam kerangka adanya kebaikan dan ketertiban itu, (aparat) Negara harus mampu mencegah munculnya kejahatan, serta sebisa mungkin hanya menghasilkan hal-hal baik, menciptakan perdamaian dan kesejahteraan rakyat, kesataran sosial dan hukum untuk semua, dan mempertahankan diri dari musuh.

Juga pada konteks kekinian, Negara (Negara-negara) di Dunia, entah siapa yang memulai dan mengklasifikasinya, dikategorikan sebagai (i) Negara-negara miskin, (ii) Negara-negara berkembang, dan (iii) Negara-negara maju. Kategori tersebut, terus menerus berubah seiring dengan kesepakatan bersama atau pun penilaian yang holistik (menyangkut puluhan aspek yang saling kait mengait satu sama lain) dari Badan-badan Dunia, misalnya Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO, INF, dan Bank Dunia.

Karena setiap Negara harus mampu mencegah munculnya kejahatan, serta sebisa mungkin hanya menghasilkan hal-hal baik, menciptakan perdamaian dan kesejahteraan rakyat, kesataran sosial dan hukum untuk semua, dan mempertahankan diri dari musuh; upaya-upaya inilah, maka Negara-negara melakukan berbagai hubungan dengan yang lain; termasuk hubungan politik, militer, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Indionesia, setelah berusia lebih dari 70 tahun, kini menjadi beranjak dari Negara Berkembang menjadi Negara Maju, paling tidak itu sesuai penilaian USA (dan juga WTO), setelah sekian tahun ada di Kelompok G20. Lihat, image di bawah.

Dokpri | Tangkapan Layar Kata Data
Dokpri | Tangkapan Layar Kata Data
Sedangkan, Daftar Negara-negara maju (yang terbaru) tersebut antara lain, Indonesia, Brasil, India, Argentina, Afrika Selatan, Hong Kong, Korea Selatan,Bulgaria, Romania, Kolombia, Kosta Rika, Albania, Armenia, Georgia, Kazakhstan, Republik Kyrgyzstan, Moldova, Montenegro, Makedonia Utara, dan Ukraina, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Dengan demikian, status sebagai Negara Maju tersebut, selayaknya diapresiasi sebagai suatu hal yang positih. Dalam artian, Indonesia telah berhasil menunjukan ke/pada Dunia tentang berbagai keberhasilan membangun Bangsa dan Negara, termasuk kemampuan ekonomi. Dengan itu, sebagai Negara Maju, Indonesia pun harus menampilkan kemajuan pada bidang hubungan antara manusia, kesetaraan gender, HAM, kebebasan beragama, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Jadi, bukan melulu bidang ekonomi atau perdaganangan.

So, Maju lah terus Indonesia Maju

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun