Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menggugat Narasi "Rezim Jokowi"

22 Februari 2020   13:23 Diperbarui: 21 November 2020   08:49 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Namun, setelah masa keemasan tersebut, entah siapa yang memulai, Bung Karno setiap hari diserang dari kiri-kanan; dan orasi serta narasi Rezim pun bergelora hingga 1966.

Setelah Bung Karno dipaksalengserkan, sebutan Rezim Soekarno dan Rezim Orla melekat pada dirinya. Hingga 32 tahun kemudian, sebutan Rezim Soekarno dan Orla selalu menempel pada nama Presiden I Republik Indonesia tersebut

Presiden Soeharto. Soerharto mengalamai masa keemasan sebagai Presiden pada 1967 hingga tahun 1976/1974. Ketika itu, dengan semangat 'berhasil menumpas Komunis, tumbangkan Rezim Orla, serta Repelita/Pelita, Soeharto berhasil memukau banyak orang dan menarik perhatian serta kesetiaan rakyat Indonesia. 

Namun, pada mulanya, terjadi Malari 1974, narasi Rezim Soreharto mulai mengemuka, bahkan popular di kalangan mahasiswa, 'oposisi,' serta berbagai kalangan 'pergerakan diam dan tersembunyi;' mereka diam dan bersembunyi untuk menghindari aparat sepatu lars dan polisi.

Sejak itu, apalagi pada era 1977 hingga 1998, kekuasaan Soeharto merambah hingga semua area hidup dan kehidupan bangsa; dan semua yang berani melawan, pasti dibungkamkan melalui Peradilan yang melayani kehendak Soeharto dan jajaen elitenya.

Presiden Habibie. Presiden yang satu ini, walau singkat memerintah, ia berhasil melakukan banyak terobosan. Semangat reformasi, menjadikan Habibie tanpa penolakan. Narasi sebagai rezim nyaris tak pernah tertuju padanya.

Presiden Gus Dur. Juga, Presiden yang singkat memerintah. Presiden yang membangun bangunan pluralisme ini, dicintai banyak kalangan.  Walau seperti itu, Gus Dur di benci kalangan radikal dan intoleran, mereka menuduhh Gus Dur sebagai Rezi yang didukung kafirm asinng, barat dan lain sebagainya

Presiden Megawati. Hampir sama dengan Gus Dur, Mega sepi dari tudingan Rezim, kecuali dari kalangan yang itu-itu. Memang masih ada tudingan rezim terhadap Mega, tapi hanya seberapa dan tak mengganggu.

Presiden SBY. Jujur, hampir tidak ada catatan emas dari 10 tahun pemerintahan SBY. Pada masa itu, semuanya berjalan otomatis, tanpa perubahan, serta terjadi pembiaran terhadap kelompok-kelompok 'Tanpa Pancasila.' Sikon itulah yang menjadikan julukan 'Rezim SBY' semakin marak dan popular.

Tuduhan dan tudingan terhadap Jokowi sebagai 'Rezim Jokowi'

Ada warna dan sikon baru di RI ketika Joko Widodo sebagai presiden. Tampilannya ketika awal memerintah, 2014, hampir semua kalangan (kecuali penduku Capres yang tidak terpilih atau kalah) menaruh harapan padanya; harapan untuk membawa Bangsa dan Negara Indonesia kea rah yang lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun