Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kisah Penggerebekan Prostitusi Online di Padang, Ramai-ramai Membela AS

6 Februari 2020   15:55 Diperbarui: 6 Februari 2020   16:07 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Tribunews

Gedung Nusantara V-Senayan, Jakarta Selatan | Ini kisah nyata tentang AS, katakanlah nama dia seperrti iti. Salah satu orang penting dari Partai G; jika ia menyampaikan pendapat (di hadapan publik), orasai dan narasinya cukup tajam, menusu, kritis, dan membuat pendengar, sering, terdiam.

Suatu waktu, AS mendapat berita bahwa di Padang, Sumbar terjadi prostitusi online melalui apkikasi MiChat, dan sangat meresahkan masyarakat. AS pun menyusun rencana; setelah itu, bersama Bimo, memesan NN (katanya PSK yang bisa dipesan melalui aplikasi MiChat). Mereka bun berjanji untuk bertemu kamar 606 Hotel Kyriad, Padang.

Selanjutnya, Bimo dan NN 'mengadu stamina' di kamar hotel tersebut; entah sudah selesai atau belum; AS pun datang bersama aparat kepoolisian dan mengangkat NN, dengan alasan sebagai 'praktisi psk online.'

Kisah pun berlanjut; karena apa yang terjadi itu tercium pers. Selanjutnya, anda sudah tahu; beberapa hari terakhir, Media Pemberitaan Online dan Medsos, ramai dengan 'cerita heroik AS membongkar pratek prostitusi Online' di Padang, Sumatera Barat.

===

Ketika publikasi tentang keberhasilan AS membuktikan bahwa di Padang ada 'bisnis PSK Online' dan foto AS bersama NN di kamar hotel, dalam hitungan jam muncul pembelaan terhadap AS. Misalnya, NN masih membisu tentang siapa yang bersama dia serangkan di kamar 606; petinggi Parpol G Sumbar pun membela karya AS tentang membongkar; Bimo sangn pesuruh AS, hanya diam.

Kisah AS sepertinya sengaja diputar-putar, agar publik mempercayai apa-apa yang AS lakukan sebagai suatu kebenaran serta keberhasilan. Lebih dari, dari 'puter-puter' itu publik digiring agar mempercayai 'Orang tersebut diduga dibayar AS untuk menjebak NN, dengan tujuan membuktikan prostitusi daring nyata di Kota Padang.' Saya pun berguman, "Ini adalah langkash cerdas dalam rangka menghapus serta membersihkan nama. Boleh juga sich."

Sayangnya, upaya 'puter-muter' tersebut, tidak bisa menahan laju hasil 'investigasi nitizen.' (Note: Asal tahu saja, saat ini, banyak Nitizen yang mempunyai kemampuan investigasi kasus-kasus menarik; mereka lakukan itu, bukan karena uang atau dibayar, tapi demi mengungkapkan kebenaran dan kepuasaan bathin). Hasil yang didapat nitizen disebar (sengaja disebar dan menjadi tersebar) di Medsos.

Akibatnya, berkembang lah dua kisah (nyata) AS di Padang yaitu versi AS dan Nitizen. Yang versi AS (dan petinggi Parpol G Sumbar) tetap saja 'puter-muter;' semetara versi Nitizen (dengan tambahan bumbu-bumbu 'bukan penyedap rasa') semakin menyudutkan AS. Entah kapan dua kisah tersebut berakhir; kita nunggu saja lah.

Dari semuanya itu, ada pertanyaan menggelitik; menggelitik karena 'sejak kapan' seorang politisi, ketika mendapat informasi (tentang suatu kejahatan atau pelangaran hukum), ia langsung bertindak sebagai 'perencana penangkapan' atau mengungkapkan kejahatan tersebut?  

Agaknya, anda dan saya tak perlu menggelitik hati, sebab sebagai politisi AS bisa melakukan apa saja, termasuk mendapat informasi, investigasi, dan sekaligus perencaan untuk membuktikan; dan selanjutnya urusan polisi. Jelas to.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun