Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sarapan Tanpa Menu Hoaks dan Ujar Kebencian

13 Mei 2019   18:24 Diperbarui: 31 Januari 2022   07:14 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Tentang Hoaks

HOAX adalah something intended to deceive; deliberate trickery intended to gain an advantage; A deception for mockery or mischief; a deceptive trick or story; a practical joke; subject to a playful hoax or joke; To deceive by a story or a trick, for sport or mischief; to impose upon sportively.

Dengan kata kata-kata dan bahasa yang beda, maka Hoaks, adalah sesuatu untuk menipu; tipuan yang disengaja untuk mendapatkan keuntungan, manfaat tertentu; sesuatu tersebut bisa berupa, kata-kata, kisah, cerita, gambar, grafis, film, video, dan lain sebagainya. Dengan demikian, hoaks bisa saja berisi hal-hal ada, fakta, peristiwa (pada masa dan sikonnya), yang ditampilkan ulang sebagai ada dan benar pada waktu dan sikon yang beda/berbeda (yang kemudian/belakangan) atau disesuaikan dengan kepentingan Sang Penyebar Hoaks.

Bahkan, selain berupa hal-hal yang bohong dan tak pernah ada, bisa berupa data dan fakta (yang benar) pada sikon serta lokasi lain, namun (dengan beberapa tambahan atau edit narasi dan gambar) ditampilkan sebagai atau pada sikon kekinian; atau (sementara) terjadi pada masa kini, [Opa Jappy | Kompasiana].

#

Tiada Hari Tanpa Hoaks; kira-kira seperti itulah yang sementara terjadi di Nusantara. Faktanya, sejak tahun 2014, hoaks, ujar kebencian, fitnah, penistaan mewarnai ruang publik di Dunia Nyata dan Dunia Maya.

Semuanya itu, sepertinya ditahan, ditumbuhkan, dipelihara, dipanen, dan disebarkan secara TSM. Siapa yang memproduksi atau menjadi pabriknya?
Banyak pihak hanya bisa menduga-duga; namun tak sedikit orang yang mempercayainya, kemudian mereka mengolah ulang, dan terus menerus menyebarkan.

Mereka itulah, yang kemudian ditangkap; sementara produsennya belum tersentuh. Mereka masih tersembunyi dan bersembunyi di balik topeng sebagai 'orang baik-baik dan tanpa dosa.'

Sikon itulah, belum tertangkapnya produser hoaks, seakan tidak terhentinya sebaran hoaks, bahkan semakin menjadi-jadi. Sebaran itu bagaikan gelombang laut yang tiada kenal lelah terus menerus menerjang pantai.

Lihat dan rasakan sendiri pada sikon kekinian Nusantara, apalagi pasca Pilpres 17 April 2019, hoaks, ujar kebencian, fitnah, penistaan seakan menjadi 'santapan rohani pada setiap pagi.' Karena, ketika bangun pagi, sarapan, dan melihat Medsos, yang muncul atau terlihat adalah ratusan posting bernada dan berisi hoaks, ujar kebencian, fitnah, penistaan, dan sejenis dengan itu.

Maraknya sebaran hoaks, ujar kebencian, fitnah, penistaan melalui Medsos itulah, terutama di Indonesia, membuat manajemen FB dan WA ikut prihatin dan menyesalinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun