Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Prabowo: Emang Tampang Enggak Punya Duit

23 November 2018   13:58 Diperbarui: 23 November 2018   15:53 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kanal Indonesia Hari Ini

Judul Lengkap: Prabowo, "Emang Tampang Enggak Punya Duit. Bukan Gue Ngejek Elu, tapi Gue Berjuang untuk Elu. Gue Enggak Rela Rakyat Gue Miskin,"

Rumah Aspirasi Rakyat, Menteng Jakarta Pusat | Hingga detik ini (saat membaca artikel), anda (ya, anda yang baca) sudah pernah datang atau hadir pada/di area Kampanye (terbuka) salah satu Capres/Cawapres? Jika bertanya pada saya, maka jawabannya adalah, "Sudah beberapa kali."

Kebetulan, saya bisa hadir karena sebagai penasehat pada lebih dari dari satu Media Berita Online, sehingga gunakan Kartu Pers. Namun, uniknya, terutama di area kampanye Capres Sebelah, yang datang Cuma itu-itu saja, misalnya di Jakarta; sepanjang yang saya amati. Itupun, tak banyak hadir atau sedikit meramaikan arena.

Kemudian, jika bertanya ke/pada saya, "Apa yang didapat dari/di Kampanye Prabowo, misalnya idea, gagasan, program masa depan, dan sejenis dengan itu?" Maka dengan jujur, saya katakan, "Tidak mendapat apa-apa." Ya, Prabowo, tidak menyampaikan sesuatu yang bisa merupakan 'Unggulan ketika ia (bisa) berkuasa."

Misalnya, kemarin di Istora Senayan, saya hanya mencatat kata-kata Prabowo, "Emang tampang enggak punya duit. Bukan gue enggak ngejek elu tapi gue berjuang untuk elu. Gue enggak rela rakyat gue miskin;" dan kalimat ini menjadi topik utama pada sejumlah besar media.

Nah.

Agaknya, menurut saya, mungkin saja, Prabowo dan Timnya, tidak begitu memahami makna Kampanye yang benar (KLIK). Atau, ini juga mungkin, Prabowo dan Tim tahu persis apa yang disebut Kampanye Politik yang baik, benar, menarik, dan bermartabat, namun mereka tidak (mau) lakukan hal tersebut. Sehingga yang muncul hanyalah hal-hal yang kontraversial, remeh, dan juga berdasarkan data-data yang tidak masuk akal sehat.

Padahal, masa Kampanye untuk Pilpres RI Tahun 2019, yang dilakukan oleh para Capres/Cawapres sangat mendapat perhatian publik. Bahkan, saya pun setuju dengan banyak rekan-rekan akademisi dan pakar politik, bahwa kampanye Pilpres memiliki derajat atau pun kedudukan tertinggi di/dalam cara berkampanye para politisi.

Sebab, Pilpres merupakan upaya untuk mencapai kedudukan politik eksekutif atau pemerintahan di RI, jadi siapa pun yang berkampanye untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden, maka ia (mereka) harus memperlihatkan diri 'lebih dan layak dipilih dan terpilih.' Juga, menunjukkan diri sebagai (Calon) Presiden dan Wakil Presiden, jika terpilih, untuk segenap rakyat dan bangsa (elemen-elemen bangsa yang berbeda, seperti suku, sub-suku, agama, golongan, kelas, strata, dan lain sebagainya), dan bukan hanya kelompok tertentu.

Lalu, jika memperhatikan apa-apa yang diungkapkan oleh Prabowo, yang terbaru, di Istora Senayan pada Kamis, 22 November 2018, tentu jauh dari harapan dan layaknya seorang Calon Presiden RI.

Dengan kata-kata seperti ini, "Emang tampang enggak punya duit. Bukan gue enggak ngejek elu tapi gue berjuang untuk elu. Gue enggak rela rakyat gue miskin," mungkin Prabowo mau mengakrabkan diri (dengan atau gunakan dialek Betawi) dan jadi setara dengan para pendukungnya (yang hadir), namun justru salah bahasa, dialek, dan intonasi. 

Saat itu, Prabowo berbicara sebagai Calon Presiden RI pada Pilpres 2019; calon presiden di Negara yang berbahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia; jadi harus berbahasa dengan baik, benar, dan santun. Bukan berorasi dengan dialek yang bisa ditafsir sebagai merendahkan orang lain.

Kata-kata seperti yang diucapkan tersebut, malah menempatakan diri bahwa 'Gue (Prabowo)' akan berjuang untuk 'elu-elu' yang tanpang tidak punya uanga dan miskin. Di sini, Prabowo seakan berkata bahwa, kelas atau strata sosial dan ekonomi saya, lebih tinggi dari kalian yang miskin dan tidak punya uang. Jadi, pilih saya, karena saya berjuang untuk kalian.

Dengan kata-kata 'bahasa atau dialek Betawi (?)' seperti itu, sekaligus merupakan 'penghinaan manis' terhadap para pendukung atau mereka yang hadir di/pada saat kampanye.

Juga, ia seakan berkata, bahwa kalian di depan saya, tak bisa apa-apa, tak berdaya, tidak sanggup, oleh sebab itu, Gue, Prabowo yang berjuang untuk kalian. Di sini, Prabowo menempatkan diri sebagai 'Yang Utama,' sementara yang lain, hanyalah pengikut atau pun followers. 

Itulah Prabowo. Itu kata-kata seorang Calon Presiden RI. Namun, beberapa menit kemudian setelah menyatakan 'elu-elu yang tampang miskin;' Prabowo menyatakan dalam orasinya bahwa, "Saya tidak mengira acara ini akan didatangi oleh ribuan orang, karena sedang kesulitan dana. Tetapi kaget banyak relawan yang menyumbang dan akhirnya sukses digelar. Memang tidak banyak donatur yang tertarik pada perjuangannya, hanya masyarakat dan orang-orang yang tulus mau membantu." LOL.

Itulah Prabowo, dalam tempo menit, bisa mengeluarkan pernyataan yang kontradiktif.

Kapan ya, saya menemukan Kampanye Cerdas dari Prabowo - Sandi?

Opa Jappy | Relawan Indonesia Hari Ini Memilih Jokowi - IHI MJ

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun