Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Negara-negara dengan Tingkat Perkosaan Tertinggi

31 Oktober 2013   17:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:46 7245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sederhananya, perkosa-perkosaan adalah tindakan (melakukan) hubungan sex dengan lawan jenis (yang dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan atau perempuan terhadap laki-laki) dengan cara paksa - paksaan; dan biasanya diawali dengan kekerasan fisik, psikologis, atau pun ancaman. Pada umumnya, yang diperkosa berada dalam/pada sikon tak berdaya, terpaksa, tertekan, ketakutan, bahkan terancam keselamatan (fisik, jiwanya, dan termasuk ancaman pembunuhan terhadap anggota keluarganya yang dekat).

Peristiwa perkosaan, telah ada sejak masa lalu, pada sikon perang dan penaklukan wilayah; panglima perang (kepala, komendan pasukan, dan lain-lain) dan bala tentara yang menang, biasanya melakukan tindakan tersebut terhadap perempuan pada daerah taklukan. Sejarah kelam menunjukan bahwa, setiap ekspansi (militer) untuk perluasan wilayah Kerajaan/kekaisaran (bahkan keagamaan) pada masa lalu, selalu diwarnai dengan perkosa dan perkosaan. Larangan terhadap perilaku tentara - bala tentara yang memperkosa perempuan pada wilayah (yang di) taklukan, baru dilarang pada tahun 1385, dan 1419, oleh Raja Richard II dan Henry V dari Inggris.

Bisa dikatakan bahwa, sejak itulah, perkosa - perkosaan merupakan suatu kejahatan, perbuatan kriminal, pelanggaran hukum, para pelakunya dikenai hukuman yang berat.  Kini, semua negara di Dunia, mengamini hal tersebut, bahwa perkosa-perkosaan merupakan tindakan terlarang, melawan hukum, dan harus dihukum dengan berat atau maksimal.

Walaupun seperti itu, bukan berarti perkosa-perkosaan sudah tamat, selesai, habis, dan tak ada; tindak kejahatan seksual tersebut masih ada serta merata di semua negara-negara di planet Bumi. Kasus-kasus perkosa-perkosaan ada atau bermunculan di mana-mana, termasuk Indonesia. [Misalnya, dua-tiga hari terakhir, media TV, cetak, online memberitakan tentang kasus-kasus perkosaan yang heboh serta menghebohkan yang terjadi di India serta negara-negara Arfika, bahkan sampai merengut nyawa korban perkosaan sekaligus pembunuhan sadis.]  Agaknya ada pemerataan kasus perkosa-perkosaan di berbagai belahan dunia, dan Negara-negara dengan tinggkat perkosaan tertinggi [dari berbagai sumber didapat lima negara tertinggi] yaitu

135780545774222517
135780545774222517

Afrika Selatan. Setiap tahun ada sekitar 200 ribu pempuan korban perkosaan.  Pada banyak kasus perkosaan, si pelaku/pemerkosa melakukan hal tersebut sebagai upaya pembalasan dendam; karena ia mengidap HIV-AIDS, maka memperkosa untuk menyebarkan HIV-AIDS. Akibatnya, di Afrika Selatan, merupakan negara dengan laju pertumbuhan HIV-AIDS yang cukup tinggi, data bahwa dari 2009-2010-2011, ada ada sekitar 10 juta orang penderita HIV-AIDS.

13578055431042388677
13578055431042388677

Somalia. Salah satu negara miskin di Afrika, yang sarat dengan korupsi, perang saudara, kelaparan, pemberontakan, perkelahian antar suku meminta ribuan jiwa. Setiap hari terjadi perkosaan, terutama dilakukan oleh para milisi perang suku (yang kadang digabungkan dengan sentimen agama serta sara).

Jika menelusuri news dari web-web pegiat HAM dan religius dari/dan di Afrika, maka tak sedikit laporan yang menunjukan bahwa Somalia merupakan area dan arena empuk  penculkan dan perkosaan terhadap perempuan, dan seringkali diikuti dengan pembunuhan dan bunuh diri.

1357805649351523588
1357805649351523588
doc AP

Sudan. Selain menjadi negara yang paling tidak aman di Afrika (yang sekelas dengan Afghanistan, Syria, Somalia, dan Nigeria), Sudan merupakan wilayah yang para perempuan mudah menjadi korban perkosaan. Sebagian besar pelakunya adalah para pembrontak bersenjata, ekstimis, radikalis yang melawan pemerintah.Para pemberontak terhadap negara tersebut, melakukan berbagai serangan gerilya untuk mengusai Sudan Utara, (Sudan Selatan telah menjadi negara sendiri atau merdeka), dengan cara serangan militer, kekerasan, pembunuhan, perkosaan massal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun