Perkembangan dunia digital dalam satu dekade terakhir telah mengubah hampir semua aspek kehidupan manusia---dari cara kita berkomunikasi, bekerja, berbelanja, hingga cara belajar. Internet, kecerdasan buatan, media sosial, hingga platform digital seperti e-commerce dan e-learning kini bukan lagi sekadar pelengkap, tetapi telah menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari.
Di Indonesia, percepatan digitalisasi juga semakin terasa. UMKM mulai merambah marketplace, pemerintah gencar mempromosikan layanan digital, dan masyarakat semakin akrab dengan transaksi tanpa uang tunai. Anak-anak sekolah pun kini lebih terbiasa mengakses materi pelajaran melalui internet ketimbang buku cetak. Dunia digital membawa efisiensi, aksesibilitas, dan kemudahan dalam banyak hal.
Namun, di balik semua kemudahan itu, dunia digital juga membawa tantangan yang tidak bisa diabaikan. Keamanan data menjadi isu besar, begitu pula dengan penyebaran hoaks, polarisasi opini di media sosial, dan ketimpangan digital antara kota besar dan daerah terpencil. Tidak semua orang memiliki akses atau kemampuan yang sama dalam menghadapi gelombang digital ini.
Karena itu, literasi digital menjadi kebutuhan mendesak. Masyarakat tidak cukup hanya diajarkan cara menggunakan teknologi, tapi juga bagaimana menggunakannya secara bijak dan bertanggung jawab. Pemerintah, sektor swasta, dan institusi pendidikan harus bergandengan tangan untuk memastikan bahwa transformasi digital ini membawa manfaat yang merata, bukan hanya untuk sebagian kecil masyarakat.
Perkembangan dunia digital adalah keniscayaan. Tinggal bagaimana kita, sebagai individu dan sebagai bangsa, memilih untuk bersikap: sebagai penonton pasif, atau sebagai pemain aktif yang siap mengambil peran dalam membentuk masa depan digital Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI