Mohon tunggu...
Kopral Jabrik
Kopral Jabrik Mohon Tunggu... Dosen - diisi apa?

Menjadi wartawan sejak pertengahan dekade 1970an. Mulai dari reporter Harian Kedaulatan Rakyat di Yogyakarta, di bawah bimbingan Hadjid Hamzah (almarhum). Sempat aktif di Gelora Mahasiswa (UGM), menulis di Majalah Q (Bandung), Majalah Psikologi Anda (Jakarta), menjadi wartawan Kompas (tahun 1980an, dibimbing oleh AM Dewabrata), redaktur pelaksana Harian Jayakarta, kepala biro Harian Suara Pembaruan (dekade 1990an), produser pemberitaan di SCTV, dosen jurnalistik dan manajemen di Universitas Sahid, Universitas Pelita Harapan dan Universitas Bhayangkara.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nak, Hari Ini Istimewa!

20 Oktober 2019   16:52 Diperbarui: 20 Oktober 2019   17:04 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini memang hari istimewa. Di hari Minggu ini, anakku datang dari jauh. Dia hanya beberapa hari di kota ini, lalu pulang lagi. Aku kangen. Ingin menyiapkan sarapan, seperti ketika ia akan berangkat sekolah belasan tahun silam. Ingin tidur seranjang, sambil mengobrol berdua seperti ketika ia masih kanak-kanak. Kemarin aku sudah membeli tempe, lalu mengiris-iris tipis-tipis dan menggorengnya berjam-jam dengan api kecil. Sekitar pukul 20 baru aku rampung membuat sambal tempe kering, yang bisa dibawanya pulang. Aku juga menyiapkan sambal roa, yang sudah kumasukkan ke dalam botol, agar mudah dia bawa.

Kehendak-Mu

Siang ini kukabari dia, bahwa aku ingin mengajaknya ke gereja, tempat dia dulu sering bersama teman-temannya melakukan kegiatan bersama. Aku bilang, aku tunggu dia di rumah. Dari rumah kami, perjalanan ke gereja hanya sekitar sepuluh menit.

Ketika kutulis semua ini, aku masih berharap bisa ke gereja bersama anakku. Lalu bisa berkumpul dengan anak-anakku yang lain, mengudap bersama. Mudah-mudahan mereka masing-masing tahu, bahwa hari ini adalah hari istimewa. Mudah-mudahan, hari pelantikan Presiden RI kali ini juga menjadi momentum istimewa buat kami berempat.

Apa pun yang terjadi, pasti kusyukuri. Aku selalu percaya, Allah punya rencana yang terbaik. Kadang-kadang, aku tetap saja sulit menerima kenyataan pahit. Tapi, ku sudah menyiapkan diri buat mensyukuri apa pun karunia-Nya.

Bapa. biarlah kehendak-Mu yang terjadi.

Bintaro, 20 Oktober 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun