Mohon tunggu...
Ony Setiawan
Ony Setiawan Mohon Tunggu... Buruh - manusia biasa yang belajar menterjemahkan rasa menjadi huruf ber spasi

Corporate communication Officer "Bekerja keras lah tetapi harus selalu merasa cukup."

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

KPAI Vs PB Djarum dalam Pernyataan Para Pesohor Negeri

12 September 2019   09:24 Diperbarui: 12 September 2019   09:35 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Per "lambean" atau halusnya adalah "buah bibir", ini bukan membahas tentang bibir pecah-pecah atau sariawan. Tapi membahas tentang makna mendalam dari ucapan yang keluar dari mulut kita. Ya, perkataan yang keluar dari mulut kita sering menjadi pembangun hubungan yang baik dan menentukan kualitas diri kita.

Dalam masalah yang menghangat saat ini terkait KPAI dan PB Djarum kita di suguhkan macam macam pernyataan dari orang sok penting tanah air. Ga tahu karena wartawan yang haus berita apa Pesohor politik kita yang doyan ngomong...entah lah..

Tapi kembali lagi ke masalah pernyataan, berikut sedikit rangkuman pernyataan mereka..

  1. "Saya melihat ini kok kayak anak kecil yang sedang ngambek," kata Seto Mulyadi mungkin karena kakak yang sudah setua ini sering berkumpul dengan anak kecil jadi semua di anggap kayak anak-anak..
  2. "Di semua negara maju, rokok ditolak menjadi sponsor. Di Indonesia malah para pelaku olahraga yang mengejar. Ketika KPAI mengingatkan justru disalahkan, ini namanya bangsa keblinger," ujar Supeno eks komisioner KPAI periode 2007-2010, ini kalau di baca bangsa lain, kira-2 reaksi mereka gimana yaa..? seperti meludahi sumur sendiri.. tapi mungkin pak Peno bukan bagian bangsa keblinger ini.
  3. Menpora pak Imam, dunia olahraga membutuhkan sponsor dari pihak swasta. Pak Imam melihat, audisi yang digelar PB Djarum tak ada unsur eksploitasi anak. "Audisi badminton Djarum mestinya jalan terus karena tak ada unsur eksploitasi anak. Bahkan, audisi Djarum sudah melahirkan juara-juara dunia," tulis Imam. "Lagi pula olahraga itu butuh dukungan sponsor. Ayo lanjutkan audisi badminton." Mungkin karena si bapak butuh jadi ngotot harus jalan tapi ga ada kata-kata jaminan ke yang di suruh.
  4. Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta PB Djarum tetap melanjutkan audisi umum beasiswa bulu tangkis. Ganjar menegaskan siap bertanggung jawab dengan konsekuensinya. "Saya minta PB Djarum silakan lanjutkan audisi. Gubernur Jawa Tengah tanggung jawab penuh jika ada apa-apa," kata Ganjar di Semarang, Mungkin ini yang di sebut memimpin dengan tanggungjawab penuh, tegas ga ngantungin masalah. Bisa jadi karena ini Djarum ada di wilayah kerjanya beliau tahu seperti apa. Tapi cukupkah membuat PD Djarum akan melakukan nya lagi tahun depan, kita tunggu.
  5. "Sekali lagi, audisi untuk mencari bibit unggul di bidang bulu tangkis adalah hal yang sangat positif dan patut didukung. Namun, melibatkan industri rokok dan apalagi anak-anak sebagai obyeknya adalah tidak pantas dan melanggar regulasi," katanya. Pak Tulus abadi dari YLKI yang saya belum bisa nangkap dia membela konsumen yang mana?
  6. "Prinsipnya audisi dan pengembangan bakat minat anak di bidang bulutangkis mesti kita support, tetapi nggak boleh melanggar regulasi yang ada," kata Ketua KPAI Susanto saat dikonfirmasi, support ??? lewat apa?? Dengan siapa?? Bagaimana?? Dana siapa ?? Jangka pendeknya gimana kalau beneran berhenti audisi nya?? Pengen ketawa takut dosa, walau tahu jawabannya "bisa di atur..."""
  7. Menurut saya itu mestinya bisa dimusyawarahkan. Di satu sisi dilema persoalan kesehatan karena endorsement rokok. Di sisi lain kita juga butuh prestasi di bidang olahraga dan tidak banyak perusahaan yang punya kemampuan membiayai kegiatan-kegiatan olahraga yang juga merupakan satu hal penting untuk kebanggaan nasional kita," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, nah bapak ini kan ketua DPR yg perwakilan rakyat, jadi semua harus di musyawarahkan apapun itu walau tanpa solusi yang penting musyawarah.
  8. "Yang begini-gini nggak usah ribut lah, ," Menurut Fahri, angka anak putus sekolah di Indonesia masih tinggi. Bahkan, kata dia, ada sebagian anak yang sama sekali tidak pernah mencicipi bangku sekolah , kata Fahri di gedung DPR,, ga seru kan kalau Ada oom Fadli tapi ga ada duet maut nya...silahkan di simpulkan sendiri walau ga nyambung terima kasih pendapat nya yaa oom .

Jangan terlalu serius lah anggap aja seperti nonton gosip artis yang sedang viral, Disini ga ada pernyataan yang benar atau yang salah, semua kembali lagi pada pribadi masing-masing dalam melihat seperti apa mereka.

Sebenarnya masih banyak banget para pesohor negeri ini memberikan pendapat nya .

Ternyata ga salah kalau saat pernah tugas ke luar negeri dulu , kami diskusi dengan mereka, Beberapa yang punya perhatian terhadap indonesia melalu media selalu menganggap bangsa indonesia gudangnya komentator. No Action Talk Only walau dengan pedih saya berkata lirih dalam hati..membenarkan ucapan mereka. 

Naah saya sendiri...?? saya bukan lah pesohor negeri apalah saya ini..kalau berpendapat pun siapa mau dengar.....paling teman-teman kompasiana...hehehehe (ose)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun