Tambakbulusan, Demak (21/7). Mahasiswa KKN TIM II Undip 2021 melakukan kegiatan sekolah pesisir non formal pada anak usia 6 tahun hingga 10 tahun di tengah pandemi Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat serta pendekatan pengabdian edukatif. Pandemi Covid-19 menimbulkan sebuah dampak yang sangat serius, terutama dalam bidang pendidikan. Pendidikan merupakan kunci terpenting dalam membantu mencerdaskan anak bangsa.Â
Minimnya pengetahuan yang diakibatkan oleh suatu kondisi pandemi ditambah dengan adanya peraturan Imendagri No.15 Tahun 2021 tentang Perlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Diseases Tahun 2019 di Wilayah Jawa dan Bali yang mengakibatkan minimnya gerak dari sekolahan untuk memberikan pendidikan yang mumpuni dan didukung dengan adanya kurangnya pengetahuan terkait penggunaan tekhnologi oleh masyarakat Tambakbulusan sehingga mengakibatkan anak-anak Tambakbulusan kurang menerima pendidikan yang seharusnya bisa didapatkan sebagaimana semestinya. Â Â Â Â Â Â Â
                            Â
Permasalahan tersebut terjadi di Desa Tambakbulusan yang didapatkan dari hasil diskusi dengan Kepala Sekolah SDN 1 Tambakbulusan dan SDN 2 Tambakbulusan. Dilihat dari permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Undip Tim II memberikan solusi alternatif berupa kegiatan sekolah pesisir Non Formal.Â
Kegiatan sekolah pesisir Non Formal dilakukan tanpa terikat oleh instansi sekolahan dan mengikuti kompetensi sekolahan, namun materi yang diajarkan berdasarkan hasil diskusi dengan pihak sekolahan. Beberapa materi yang disampaikan diantaranya adalah belajar menulis, membaca, menghitung, dan memperkenalkan potensi desa terutama pada ekosistem pesisir yang terdapat didalamnya. Pelaksanaan sekolah pesisir dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan pengabdian eduktif dimana pendekatan tersebut dalam pelaksanaannya mengandung unsur pendidikan yang dapat mendinamisasikan masyarakat menuju kemajuan yang diharapkan.
