Mohon tunggu...
Ongky Hojanto
Ongky Hojanto Mohon Tunggu... Human Resources - Public Speaking Academy
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku best seller Pakar Public Speaking Indonesia versi koran kontan Founder Public Speaking Academy CEO Founder The Laundry Company Property Devloper & Investor Motivator Keuangan versi Metro TV

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hindari 3 Hal Ini Dalam Bercerita

29 Desember 2022   14:37 Diperbarui: 29 Desember 2022   14:43 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Motivator | Pembicara | Public Speaking "Terkadang, hal terpenting bukan apa kisah yang kamu ceritakan. Namun bagaimanana cara kamu menceritakannya." -- Ongky Hojanto 

Cerita adalah salah satu metode dalam pembukaan presentasi atau public speaking yang dapat Anda gunakan. Anda bisa menceritakan kisah Anda pribadi, kisah seorang tokoh, ataupun kisah dari seseorang yang Anda kenal. Biasanya, metode cerita ini digunakan ketika Anda ingin membangkitkan semangat dari audiens Anda atau ingin membuat audiens Anda termotivasi dari cerita yang Anda bawakan.

Pastikanlah bahwa cerita yang Anda ceritakan memiliki nilai atau pesan yang sama dengan materi yang Anda bawakan pada acara tersebut agar audiens tidak kebingungan untuk menangkap maksud dari cerita yang Anda ceritakan tersebut.

Hindari 3 hal ini ketika Anda membawakan cerita dalam public speaking : 

1. Framing

Framing adalah tindakan dimana Anda mengatakan bahwa Anda akan membawakan sebuah cerita sebagai pembuka public speaking tersebut. Hal ini tidak perlu Anda lakukan dan biarlah cerita yang Anda ceritakan mengalir begitu saja layaknya Anda sedang bercerita kepada teman Anda. Biarkan audiens Anda mengetahui sendiri bahwa Anda tengah bercerita tana perlu Anda jelaskan bahwa Anda tengah bercerita.

2. Biarkan audiens menganalisa sendiri 

Hindari kalimat yang menunjukan bahwa Anda tengah menyakinkan audiens jika tersebut adalah cerita nyata dan bukan sebuah karangan semata. Biarkan audiens Anda menganalisa sendiri terkait dengan cerita tersebut atau biarkanlah cerita tersebut menjelaskan tentang dirinya sendiri kepada audiens Anda.

3. Kuasai cerita

Hafal dan kuasai cerita yang akan Anda bawakan dalam public speaking. Baik itu cerita Anda sendiri, cerita dari seorang tokoh, ataupun cerita dari seseorang yang Anda kenal. Pastikan bahwa Anda mampu membawakan cerita tersebut dengan ekspresi dan bahwa tubuh yang mendukung sehingga cerita yang Anda bawakan tidak boring atau membosankan di mata audiens.

Berjanjilah kepada diri Anda untuk terus belajar hal-hal baru yang belum Anda ketahui poin demi poin-nya. Jika Anda merasa belum pandai membawakan sebuah cerita dalam presentasi atau public speaking, mari lah belajar dengan mengikuti kelas seminar atau pelatihan public speaking.

Semoga bermanfaat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun