Mohon tunggu...
Ongky Hojanto
Ongky Hojanto Mohon Tunggu... Human Resources - Public Speaking Academy
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku best seller Pakar Public Speaking Indonesia versi koran kontan Founder Public Speaking Academy CEO Founder The Laundry Company Property Devloper & Investor Motivator Keuangan versi Metro TV

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Ciptakan Obrolan Berkualitas Saat Berbisnis

20 April 2022   10:42 Diperbarui: 20 April 2022   11:28 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Motivator | Pembicara   "It's important to make sure that we're talking with each other in a way that heals, not in a way that wounds." - Barack Obama

Berbicara atau mengobrol terlihat mudah, tapi menjadi soft skill terpenting bagi setiap pemimpin atau manajer. Berbicara dan mendengarkan memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan orang lain, menjelaskan kebutuhan dan tujuan kita, dan mengungkapkan pikiran dan perasaan kita. Semua soft skill lainnya dibangun di atas fondasi itu, tetapi dengan padatnya pekerjaan kita, terkadang kita lupa.

Dunia bisnis tidak selalu formal. Perubahan budaya dan teknologi komunikasi instan membuat budaya para pebisnis lebih merasa nyaman dan santai dalam rapat dan presentasi. Dan mereka ingin bekerja dan berbisnis dengan orang yang merasakan hal yang sama.

Berbicara informal saat bekerja biasanya hanya dengan rekan kerja yang dekat. Padahal gaya bicara ini dapat membantu membentuk hubungan emosional dan membangun kepercayaan. Namun terkadang dalam situasi tertentu, Anda perlu kembali ke mode formal untuk menunjukkan peran Anda sebagai pimpinan.

Kekuatan Suara Dalam Obrolan

Pelatih suara asal Amerika, Gilda Bonnano berpendapat bahwa suara adalah komponen kunci dari komunikasi non-verbal, menyampaikan makna dan emosi. Gilda mengatakan kita perlu melepaskan kekuatan suara untuk menyampaikan pesan secara efektif dan terhubung dengan audiens. Berikut beberapa tipsnya :

1. Jeda

Ambil jeda sebelum kata-kata penting, di akhir kalimat, atau di mana pun Anda ingin istirahat untuk memberi audiens waktu dalam menyerap informasi dan memberi Anda kesempatan untuk bernapas.

2. Perhatikan Nada Suara

Apakah suara Anda memiliki energi? Apakah Anda terdengar malu-malu, gugup, lelah atau bosan? Suara Anda harus sesuai dengan kata-kata yang Anda ucapkan, karena audiens menangkap bahasa non-verbal terlebih dahulu, bukan kata-kata Anda.

3. Infleksi suara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun