Sekelompok mahasiswa IPB University yang sedang mengikuti kegiatan One Village One CEO (OVOC) salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melakukan kegiatan pengecekan kadar air kunyit kering DSA Ponorogo untuk diekspor di Desa Truneng, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (25/09/2022).Â
Kunyit memiliki kadar kandungan air yang cukup tinggi, sementara syarat untuk mengekspor kunyit yaitu dengan kadar kandungan air dibawah 12%. Cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar air yang cukup tinggi adalah dengan melakukan pengeringan. Pada Desa Sejahtera Astra Ponorogo atau biasa disebut DSA Ponorogo melakukan proses pengeringan dibantu dengan menggunakan Solardome.
 Solardome merupakan inovasi pengeringan hasil pertanian yang digunakan beberapa produk hortikultura salah satunya yaitu kunyit. Solardome adalah alat alternatif metode hasil produksi pertanian lebih hemat energi. Pengeringan ini menggunakan tenaga matahari, bukan dengan tenaga listrik. Sistem pengeringannya menggunakan bahan plastic Ultraviolet (UV) yang mampu bertahan 10 hingga 15 tahun. Solardome ini sangat membantu petani/pelaku usaha karena proses pengeringannya lebih mudah.
DSA ponorogo melakukan pengecekan kadar air mengunakan alat yang bernama moisture meter yang berfungsi untuk mengukur tingkat kekeringan suatu bahan atau benda. Namun alat pengukuran kadar air yang masih belum memumpuni untuk mendeteksi kadar air kunyit. Setiap alat ukur kadar air yang digunakan dapat berubah nilainya walaupun ditempat yang sama. Peran akademisi dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah yang ada pada proses pengeringan kunyit untuk ekspor agar dapat mencapai kadar air yang maksimal sesuai dengan permintaan dari buyer. Â