Mohon tunggu...
One Village One CEO
One Village One CEO Mohon Tunggu... Editor - Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

Program Inovasi Pengembangan Bisnis Perdesaan Berbasis pada Produk Unggulan Desa (Prukades) yang Berorientasi Ekspor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama Ketua Pemuda Karang Taruna di Dusun Gertas

29 September 2022   23:51 Diperbarui: 29 September 2022   23:52 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tujuh mahasiswa IPB University yang merupakan peserta OVOC pada hari Kamis, 15 September 2022 melakukan observasi dan Focus Group Discussion (FGD) ke Dusun Gertas Desa Brongkol, Kec Jambu, Kab. Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Tujuan melakukan Observasi ini adalah untuk mencari informasi mengenai permasalahan dan potensi dari Dusun Gertas. Hal pertama yang mahasiswa lakukan adalah bersosialisasi dengan para warga agar lebih akrab dengan warga, sambutan dari warga disana juga sangat ramah. Selanjutnya mahasiswa melakukan kunjungan ke rumah ketua pemuda Dusun Gertas. 

"Desa ini memiliki banyak potensi, mulai dari kopi, durian sampai pariwisatanya. Sebelum pandemi pariwisata disini cukup ramai pernah mencapai 1 ribu pengunjung dalam sehari, dengan banyak pengunjung semuanya mendapatkan dampak positifnya mulai dari produk kopi banyak dikenal oleh masyarakat luar dan durian yang mulai memiliki konsumen yang cocok tanpa melalui tengkulak, hingga membuka lapangan pekerjaan bagi warga sini" Ujar bapak Dedi yang merupakan ketua pemuda Dusun Gertas. 

Pariwisata yang dijelaskan oleh bapak Dedi adalah wisata Gunung Kelir yang terletak di antara tiga kota yaitu Ambarawa, Magelang, Salatiga dengan panorama yang indah dan hasil yang melimpah. Permasalahan lain yang dijelaskan oleh bapak Ari yang merupakan anggota organisasi pariwisata Gunung Kelir adalah akses jalan, alasan banyaknya masyarakat yang malas berkunjung adalah akses jalan yang sulit, jarak antara dusun gertas ke atas gunung Kelir cukup jauh dan terjang hingga alat transportasi tidak bisa langsung keatas. Pengunjung harus berjalan kaki selama kurang lebih 1 jam untuk mencapai puncak Gunung Kelir. 

Dengan permasalahan yang dijelaskan oleh bapak dedi dan bapak Ari, mahasiswa IPB mendapatkan inovasi mengenai membuka kembali wisata Gunung Kelir yang dimana manfaat nya akan dirasakan langsung oleh masyarakat Dusun Gertas seperti membuka lapangan pekerjaan dan memeperkenalkan dusun sehingga potensi kopi dan durian akan banyak dikenal kembali oleh masyarakat luas. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun